Maguire Bersinar di Menit-Menit Terakhir, MU Mengalahkan Leicester City Secara Kontroversial
- getty image
Olret – Harry Maguire mencetak gol telat sehingga membantu MU mengatasi Leicester City untuk melaju di Piala FA.
Manchester United akan menghadapi pertemuan menantang melawan Leicester City dalam laga seru. Saat peluit pembuka dibunyikan, kedua tim menunjukkan determinasi tinggi dengan pertarungan sengit sejak menit pertama.
Leicester menjadi tim yang memanfaatkan peluang lebih baik ketika Bobby De Cordova-Reid mencetak gol pembuka pada menit ke-42 melalui sundulan akurat usai situasi kacau di kotak penalti.
Usai jeda, Manchester United mendorong timnya lebih tinggi untuk mencari gol penyeimbang.
Maguire
- getty image
Usaha mereka membuahkan hasil pada menit ke-68 ketika Joshua Zirkzee sukses memanfaatkan peluang di kotak penalti, menendang bola ke tengah gawang, membantu tim tamu menyamakan skor menjadi 1-1. Tak lama kemudian, Setan Merah terus menekan lawan untuk mencari gol penentu.
Menit-menit akhir pertandingan berlangsung sangat menegangkan karena kedua tim sama-sama melakukan serangan berbahaya. Pada menit ke-88, Alejandro Garnacho mendapat peluang bagus melalui tembakan mendatar yang berbahaya, namun dengan apik diblok oleh kiper Mads Hermansen.
Namun, Manchester United tak perlu menunggu lama ketika Harry Maguire bersinar di waktu yang tepat. Pada menit ke-90+3, sang gelandang melakukan sundulan kuat dari tendangan bebas, mengirim bola mendekati tiang kiri, tidak memberikan kesempatan kepada kiper lawan untuk memblok, memastikan kemenangan 2-1 untuk tim tamu.
Harry Maguire
- thethao247
Khususnya, gol Maguire kontroversial karena terlihat offside. Namun pada putaran Piala FA kali ini, teknologi VAR belum diterapkan.
Pertandingan berakhir dengan kemenangan menakjubkan bagi Manchester United. Meski tertinggal, mereka menunjukkan semangat juang yang kuat hingga sukses bangkit. Dengan raihan tiga poin, tim asuhan pelatih Erik ten Hag terus mengejar lawannya di peringkat, sementara Leicester City harus menyesal kehilangan keunggulan di kandang sendiri.