Kisah Ratna Indah Kurniawati, Memerangi Stigma Dusta Kusta Sekaligus Merangkul Penderitanya

Ratna Indah Kurniawati
Sumber :
  • Siap Viva

Dimana kusta sebenarnya sulit menular karena waktu yang lama dan kontak secara intens dengan penderitanya. Selain itu Jika seseorang memiliki daya tahan tubuh yang baik, bakteri penyebab kusta dapat dikalahkan sebelum gejala penyakit ini muncul dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Surya Dharma: Pahlawan Pendidikan yang Buka Jalan Menuju Masa Depan Lebih Cerah

Sehingga masyarakat tidak perlu merasa takut dan khawatir akan tertular apalagi sampai mendiskriminasi penderita kusta. Masyarakat seharusnya ikut memberikan dukungan dan menerima secara terbuka para penyintas kusta. 

Indah Merangkul Penderita Maupun Mantan Penderita Kusta 

Dari Pandemi Muncul Inspirasi: KREDIBALI, Program Belajar Unik yang Berbasis Lingkungan

Faktanya penyakit kusta bukan hanya menyerang kesehatan tubuh penderitanya, tapi juga mental mereka. 

Banyak dari pasien kusta maupun mantan penyintas yang menutup diri dari masyarakat, enggan bersosialisasi dan merasa dikucilkan. 

Handi Widyawan: Sosok di Balik Suksesnya KBA Sengon Jombang

Nah, disinilah peran Indah untuk kembali memotivasi dan merangkul mereka agar berani berdaya kembali di masyarakat. Meski penyakit kusta membuat mereka mengalami disabilitas fisik. 

Untuk menyukseskan tujuannya, Indah mendatangi satu persatu penderita kusta yang kemudian dikumpulkan dalam satu wadah. 

Nantinya dalam wadah tersebut, Indah dapat memberikan edukasi tentang kusta dan pelatihan yang dapat dijadikan bekal dalam bekerja atau berwirausaha.

Pelatihan seperti ternak jangkrik, kambing, dan ternak ayam untuk laki-laki. Sementara itu, untuk perempuan disediakan pelatihan menjahit dan menyulam.

Langkah - Langkah Terjal Ratna Indah Kurniawati 

Mendobrak stigma yang sudah terlanjur tertanam di benak masyarakat tentu bukanlah hal yang mudah. Indah pun mengalami banyak kesulitan dalam perjuangannya merangkul para penderita kusta. 

Seperti penolakan dari penderita sendiri, masyarakat bahkan dari keluarga Indah sendiri. 

Alasannya tentu saja karena mereka takut tertular penyakit tersebut. Apalagi kusta adalah penyakit yang seolah menggerogoti tubuh penderitanya sehingga mengalami kecacatan fisik dan kehilangan beberapa anggota tubuh. 

Misalnya seperti Pak Somat yang menderita kusta sampai tidak bisa lagi berjalan, karena kaki dan tangannya penuh luka dan membusuk. Indah sempat menawari pihak keluarga Pak Somat supaya beliau bisa dirawat di Rumah Sakit Kusta. Namun, rencana pengobatan tersebut gagal karena tidak ada pihak keluarga yang mau mengurusnya di rumah sakit. Hingga akhirnya Pak Somat tinggal di gubug yang jauh dari desa sampai akhir hayatnya tanpa mendapat perawatan yang layak.

Halaman Selanjutnya
img_title