Muhammad Farid, Berhasil Buktikan Jika Sekolah Bisa Dibayar Hanya Dengan Sayur dan Doa

Muhammad Farid
Sumber :
  • Kompas.com

Konsepnya yaitu dengan menggabungkan metode pondok salafiyah dan sekolah modern. Para siswa bisa menguasai Bahasa Arab dan menghapal Al-Qur’an, Bahasa Inggris, Jepang, serta Mandarin. Selain itu, mereka juga bisa mengadakan kegiatan outbound sepekan sekali, seperti seperti field study, home travel, reward, outbound, tadabbur alam, dan pembudayaan amaliah.

5 Cara Menjadi Gamer Profesional, Salah Satunya Lewat Pendidikan

Pembelajarannya juga menerapkan tutor sebaya, dimana siswa mendapat kesempatan mengajar bagi teman sekelompoknya dengan pendamping dan bimbingan dari guru, yang sifatnya hanya sebagai pendamping dan evaluator saja. Sehingga siswa diharapkan bisa menjadi lebih percaya diri, berpikir kritis, kreatif dan termotivasi belajar mandiri.

Kerikil - Kerikil Tajam Muhammad Farid Ketika Menjalankan Sekolahnya.

Kisah Trisno, Sulap Dusun Kecil Menjadi Desa Wisata Menari Yang Mempesona

Perjalanan dan perjuangan Muhammad Farid ketika membangun sekolah alam juga tidak selalu berjalan dengan mulus. Ada beberapa kesulitan yang harus dia hadapi. Namun, dengan tekad dan semangat, Muhammad Farid dan rekan-rekannya mampu melewati semua ujian itu.

Seperti pada awalnya, Muhammad Farid harus datang ke setiap rumah untuk mencari anak yang ingin sekolah tapi terkendala biaya. Selain itu, Muhammad Farid juga pernah mengalami kesulitan keuangan saat menjalankan sekolahnya.

Dirikan IBC dan Independent School, Irwan Bajang Mendongkrak Semangat Penulis Untuk Menulis

"Suatu saat, disini tidak ada stok beras sama sekali untuk makan. Alhamdulillah, paginya ada 3 karung beras datang dan bisa kita gunakan untuk makan,” ungkap Farid dikutip olretviva dari laman banyuwangi.viva.co.id.

Muhammad Farid Buktikan Tetap Bisa Sekolah Gratis Dengan Kualitas Terbaik

Setiap perjuangan yang tulus, ikhlas dan konsisten pasti membuahkan hasil yang manis. Terbukti kini sekolah alam milik Muhammad Farid telah diakui pemerintah dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak salah satunya dari Astra.

Farid yang pada waktu itu hanyalah seorang pemuda berusia 34 tahun bisa membuktikan bahwa sekolah yang berkualitas pun bisa terjangkau bahkan gratis. Selama mau memberikan dedikasi, inovasi dan ketulusan penuh, untuk membantu anak-anak, khususnya dari keluarga yang tidak mampu. Sehingga mereka bisa mengenyam pendidikan yang layak tanpa terkendala masalah biaya.