3 Tanda Toxic Parents, Please Jangan Menjadi Orang Tua Seperti Itu

Tanda Toxic Parents
Sumber :
  • Freepik.com

Olret – Sayangnya, beberapa orang tua melampaui kesalahan sesekali dengan menyebabkan banyak kerusakan emosional dan mental pada seorang anak dan hanyut ke dalam kategori toxic. Apakah kamu salah satunya?

7 Ciri Toxic Parents Menurut Ahli, Nomer 3 Sering Terjadi!

Apakah kamu mengendalikan anak-anak dengan ancaman? Apakah kamu sering menggunakan kekerasan fisik dan emosional untuk mendisiplinkan anak?

Apakah kamu secara terbuka mengkritik putri Anda di depan teman-temannya? Apakah anak-anak kamu memiliki reaksi emosional atau fisik yang intens setelah menghabiskan cukup waktu dengan kamu? Apakah kamu gagal bertanggung jawab atas perilaku kamu atau setidaknya meminta maaf?

MU Dapat "Anggukan" Dari Elliot Anderson Dengan Mahar Ratusan Juta Euro

Jika kamu menjawab YA untuk sebagian besar pertanyaan di atas, kemungkinan besar kamu menjadi orang tua yang sedikit beracun bagi anak-anak, sehingga mengundang masalah bagi mereka dalam jangka panjang.

Mengasuh anak adalah sebuah tantangan, dan mengasuh anak tanpa memiliki pengetahuan juga sangat bisa merusak anak dan mengasuh anak bahkan lebih sulit, tetapi jangan kehilangan harapan. Pola asuh yang beracun berakhir sekarang.

6 Destinasi Hebat Marcus Rashford Jika Tinggalkan Barca, PSG Hingga Arsenal

Berikut ini tanda toxic parents dan cara mengatasinya.

1. Kamu menghancurkan harapan mereka dan gagal memberi mereka cinta yang sangat dibutuhkan dan rasa keamanan

Tanda Toxic Parents

Photo :
  • Freepik.com

'Kenapa kamu bahkan lahir?' 'Kenapa kamu tidak bisa lebih bertanggung jawab seperti kakakmu?' Ini adalah yang terburuk dari semuanya. Jika kamu membawa jaminan cinta dan perhatian, dan pada saat yang sama menganiaya anak atau terlibat dalam hal-hal yang sangat tidak mencintai atas nama cinta, kamu menjadi racun.

Cinta melampaui lebih dari sekadar mengungkapkan perasaan; itu juga merupakan rasa berperilaku. Cinta yang keras mungkin tampak berhasil kadang-kadang, tetapi itu bukan satu-satunya tindakan yang harus diambil jika ingin anak berkembang menjadi orang dewasa yang berpengetahuan luas.

Di sisi lain, orang tua yang sehat tahu bagaimana mencintai dengan tulus dan tanpa syarat, di mana harus menarik batasan yang tepat, dan dengan demikian mendisiplinkan seorang anak, sekaligus menghormati keasliannya. Akibatnya, anak belajar bagaimana merawat dirinya sendiri dengan cara-cara yang penuh kasih, memelihara dan mendisiplinkan diri.

Halaman Selanjutnya
img_title