4 Ciri-ciri Suami Tidak Dewasa, Bertahan atau Lepaskan?
- https://www.pexels.com/@Vera-Arsic-304265
Orlet - Siapa yang tidak ingin memiliki suami pengertian, perhatian, setia, penuh kasih sayang kepada istri dan anak-anak, rumah tangga aman, tentram, damai, bahagia dan sejahtera? Wah, pasti impian semua wanita di dunia ini bukan? Lantas, apa yang mesti dilakukan ketika suami bertingkah tidak dewasa dalam menjalani pernikahan? Bertahan sulit melepaskan pun tak mudah.
Kenali empat ciri-ciri suami yang sebenarnya belum siap membangun mahligai rumah tangga. Penasaran? Yuk simak sampai selesai.
1. Hidup Sesuka Hatinya
Ilustrasi suami istri berdebat
- https://www.pexels.com/@Vera-Arsic-304265
Nongkrong dengan kawan sampai lupa waktu. Hobi keluyuran tidak jelas pekerjaannya, ngegame sepuasnya tanpa mau mencari nafkah, berlagak seperti masih bujang padahal sudah memiliki anak istri, tandanya ia belum benar-benar siap menjadi kepala keluarga.
Memutuskan menikah, berarti harus paham tanggung jawab serta kewajiban sebagai sosok suami, pelindung keluarga. Bukan hanya menuntut hak saja. Ada perasaan istri serta anak-anak yang patut dijaga. Bukan berarti tak bisa me time dengan kawan-kawan, namun jangan samakan dengan kebebasan sebelum menikah.
Hidup sesuka hati tidak peduli anak istri yang penting happy sendiri merupakan tindakan egois. Saat sudah menikah maka kebiasaan-kebiasaan lama yang tak berfaedah sebaiknya tidak dilakukan atau akan menjadi duri dalam pernikahan.
Begitu pula dengan suami yang merasa telah menafkahi lahir dan batin kemudian berlaku seenaknya saja enggan membantu istri mengerjakan pekerjaan rumah kala kerepotan mengurus anak, juga termasuk mementingkan diri sendiri.
Bayangkan jika keadaannya dibalik. Sang istri lebih sering menghabiskan waktu untuk hangout diluar dengan teman-temannya daripada stay di rumah. Pulang kerja, capek-capek, ternyata di rumah tak ada yang menyambut penuh senyuman. Untuk menjadikan pernikahan bagai surga dunia, diperlukan kerja sama pasangan.
2. Tidak Punya Rencana Masa Depan
Ilustrasi suami istri bertengkar yang mengorbankan anak
- https://www.pexels.com/@rdne
Pentingnya merencanakan masa depan keluarga supaya dapat hidup lebih baik perlu dilakukan. Jika suami anda bahkan tak sekalipun membicarakan tentang hal tersebut, hati-hati bisa jadi ia kurang memiliki minat untuk mengubah hidup.
Uang memang bukan segalanya. Uang tidak dapat membeli kebahagiaan. Akan tetapi, realitanya hampir semua kebutuhan memerlukan biaya. Apalagi ketika dikaruniai buah hati. Anggota keluarga bertambah otomatis daftar pengeluaran pun ikut naik.