Memaknai Peringatan Hari Buruh Sedunia, Intip Suka Duka Menjadi Karyawan Pabrik!
- https://www.pexels.com/@NC-Farm-Bureau-Mark
Dapat jatah makan siang untuk shift pagi, makam malam untuk shift siang, tunjangan seperti uang transport, tunjangan shift malam, intensif kehadiran. Meski tidak sebanyak tunjangan jika kerja di BUMN, besaran upah yang didapat karyawan pabrik yang perusahaannya bergerak di bidang otomotif bisa melebihi UMR.
Tak hanya itu kesehatan karyawan juga sangat diperhatikan. Pemberian vitamin, susu, akses pelayanan medis di dalam pabrik pun ada.
Ketiga, praktik memforsir tenanga karyawan ternyata tidak hilang sepenuhnya. Seperti kasus salah satu pabrik sepatu di daerah Ngawi. Jam kerja 7 jam dimulai dari pukul 7 pagi hingga jam 3 sore. Terkadang lembur hingga jam 8 malam.
Pemberian upah pun dengan sistem dicicil karena alasan pengiriman barang yang tertunda karena covid. Pada November 2022 buruh pabrik melayangkan protes dengan melakukan aksi unjuk rasa menuntut tunggakan gaji yang belum dibayarkan. Saya keluar sudah di tahun 2021. Saat itu meski saya resign upah tetap dibayarkan full meskipun dengan cara dicicil.
Keempat, siap-siap menjadi sasaran amukan leader atau atasan ketika target tidak terpenuhi. Dengan menerima gaji setiap bulan maka kita sebagai pekerja juga harus paham tanggung jawab. Memang sebagai operator produksi kita dituntut target menyesuaikan pesanan yang diterima perusahaan.
Perusahaan yang baik, tidak mungkin semena-mena memberlakukan peraturan misalnya dalam satu jam seorang operator produksi harus menghasilkan sekian ratus produk. Tim mereka pun sudah tentu melakukan riset sesuai kemampuan mesin yang digunakan.
Akan tetapi, pada pelaksanaannya seringkali mesin mengalami trouble. Macet ditengah-tengah kejar produksi, apapun masalahnya tetap saja sang operator akan kena imbasnya. Siap mental saja kalau sudah dapat rambu-rambu bakal dikuliti habis oleh atasan.
Kelima, rumor kencan dengan atasan demi perpanjangan kontrak bahkan naik status level menjadi karyawan tetap. Entahlah, untuk kasus satu ini masih simpang siur meski santer terdengar di kalangan karyawan pabrik.
Memang biasa terjadi tentang pemalsuan status di kalangan pegawai pabrik yang lumayan nakal. Bilangnya bujang nyatanya punya anak punya pasangan sah. Apalagi pabrik dengan rata-rata pekerjanya wanita sedikit lelaki. Full godaan bisa goyah kalau bukan iman dihati yang bertahta.