Penelitian, 5 Cara Terbaik Membantu Teman Lepas Dari Hubungan Toxic

Membantu Teman Lepas Dari Hubungan Toxic
Sumber :
  • pixabay.com/id/users/cuncon

3. Fokuslah Pada Kondisi dan Perasaan Teman 

Juara Liga Champions Mengkonfirmasi Kepergiannya dari MU

Selain berusaha berbicara dengan baik pada teman tanpa menghakimi dirinya. Kamu juga fokus pada kondisi fisik maupun mental, serta perasaan temanmu. Sebab, biasanya orang yang menjalani hubungan toxic juga berubah-rubah perasaannya.

Terkadang dia akan menunjukkan kebahagiaan yang luar biasa. Besok-besoknya dia akan menemui kamu dengan keadaan yang menyedihkan.

Surat Kabar Filipina Bereaksi Secara Seragam Terhadap Prospek Menghadapi Vietnam di Semifinal

Hal ini karena pasangan toxicnya juga menjaga ritme hubungan agar temanmu ketergantungan dan tetap berada di sisinya. 

Nah, jika teman kamu sedang dalam keadaan baik-baik saja, ikutlah bersyukur dan senang serta doakan yang terbaik untuk dirinya. Sebaliknya saat teman kamu dalam kondisi menyedihkan dan mental down, cobalah menguatkan dan minta teman untuk menjelaskan apa yang terjadi pada dia. 

Pelatih Vietnam Merasa Senang Dengan Kemenangan 3-1 Atas Indonesia

4. Bersabar dan Jangan Ikut Terbawa Emosi 

Seperti yang dikatakan Tiana, "Semakin keras dan sering kamu mengungkitnya, semakin besar kemungkinan persahabatan itu rusak. Kamu juga dapat membuat teman tidak nyaman membicarakan tentang hubungannya kepadamu. Jadi, semakin kamu bersikap sabar, semakin besar kemungkinan teman untuk tetap terbuka dan jujur denganmu.”

Sabar adalah kunci penting dalam segala hal, termasuk membantu temanmu untuk keluar dari hubungan toxicnya. Kamu harus sabar saat mendampingi dirinya, jangan biarkan fokus pembicaraan kalian hanya berisi masalah hubungan temanmu saja.

Lebih baik ajak teman untuk berbahagia dan menikmati waktu bersama. Percayalah, seiring waktu dia akan sadar jika berada dalam hubungan yang salah. 

5. Menerima Sepenuhnya Pilihan Teman, Kamu Sudah Berusaha Sebaik Mungkin

Kamu sudah berusaha untuk terus mendukung dia, bahkan siap membantu jika temanmu ingin keluar dari hubungan yang toxic itu. Namun, jika teman tetap memilih bertahan dengan hubungannya. Maka kamu juga tidak punya hak untuk memaksa diri melepaskan diri.

Toh, susah senang yang dia alami, kamu tak benar-benar tahu apa yang terjadi. Bisa jadi standar orang yang disukai teman, memang sudah dia dapatkan. Jadi dia sangat enggan untuk keluar dari hubungannya, meski tak benar-benar bahagia saat menjalaninya. 

Cukup selalu berikan dukungan dan doa untuk temanmu. Asal dia bahagia, bagaimana pun definisi kebahagiaan yang dia ciptakan. Kamu cukup selalu ada untuk dirinya saja. (Ika Tusiana)