6 Cara Jitu Kumpulkan Budget Pernikahan dalam Setahun: Siap Naik Pelaminan Tanpa Pusing!
Olret – Sudah klop dengan pasangan, restu keluarga sudah di tangan, dan rasanya tak ada lagi yang menghalangi untuk segera melangkah ke jenjang pernikahan? Selamat! Tapi, euforia itu kadang buyar saat bayangan biaya pernikahan mulai menghantui: mahar, mas kawin, sampai resepsi. Eits, jangan panik dulu!
Memangnya bisa, sih, mengumpulkan semua itu dalam setahun? Tentu saja bisa! Asalkan kamu dan pasangan kompak, realistis, dan punya strategi jitu. Lupakan gengsi atau keinginan berlebihan. Dengan 6 tips ini, impian pernikahan idamanmu bukan lagi angan-angan belaka!
1. Tabungan Nikah Terpisah, tapi Terawasi Bersama: Biar Kompak dan Transparan!
Uang Bisa Dialihkan Pada Tabungan
- google image
Ini pondasi utamanya! Jika kamu dan pasangan sama-sama bekerja, sisihkan sebagian gaji untuk tabungan khusus pernikahan. Agar lebih transparan dan menghilangkan keraguan, kalian tidak perlu menyatukan rekening. Buat tabungan masing-masing, tapi saling awasi.
Misalnya, kalian sepakat menabung Rp500.000 setiap bulan. Sesekali, cek apakah pasanganmu benar-benar menyetorkan jumlah yang disepakati. Cara ini ampuh membangun kepercayaan dan komitmen bersama. Percayalah, kerja sama finansial sejak dini akan mempercepat terwujudnya pernikahan impianmu!
2. Buat Daftar Keperluan Pernikahan dan Bagi Rata Bebannya!
Pernikahan Adat Betawi
- google image
Pernikahan itu kerja tim! Duduklah bersama pasangan dan buat daftar semua keperluan pernikahan secara detail. Mulai dari sewa gedung, katering, dekorasi, hingga cetak undangan. Setelah itu, bagi dua tanggung jawabnya.
Contohnya, kamu fokus mencari dan membayar venue pernikahan, sementara pasanganmu bertanggung jawab untuk catering. Dengan sistem bagi tugas ini, beban finansial tidak akan terasa terlalu berat karena kalian saling bahu membahu. Ingat, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing!
3. Gas Pol Cari Penghasilan Tambahan: Receh Bisa Jadi Gede!
Mengandalkan gaji pokok saja kadang kurang 'nendang' untuk target setahun. Saatnya putar otak mencari penghasilan tambahan! Meskipun hasilnya mungkin tidak fantastis, lumayan banget lho buat nambah-nambah tabungan nikah.
Coba manfaatkan waktu luangmu. Misalnya, jualan online, menjadi freelancer, atau bahkan driver ojek online. Penghasilan tambahan ini bisa mempercepat terkumpulnya biaya pernikahan, bahkan bisa juga disisihkan untuk dana darurat rumah tangga setelah menikah nanti. Semangat!
4. Jauhi Foya-Foya, Fokus pada Tujuan!
Ini yang paling berat, tapi paling penting! Selama setahun ini, tahan godaan untuk boros! Lupakan dulu liburan mewah atau belanja barang-barang konsumtif yang tidak terlalu penting. Kalaupun harus belanja, pastikan itu barang-barang yang bermanfaat untuk persiapan pernikahan atau kebutuhan rumah tangga nantinya.
Kunci suksesnya adalah kesepakatan bulat dengan pasangan. Jangan sampai salah satu merasa paling banyak berjuang dan berkorban. Ingat, satu tujuan, satu visi: menikah!
5. Sewa Baju Pengantin? Kenapa Tidak!
Sepasang pengantin yang menikah di rumah sakit
- Tangkapan layar instagram @keluarga.baba
Baju pengantin itu umumnya dipakai sekali seumur hidup. Membelinya tentu akan menguras dompetmu. Jadi, kenapa tidak sewa saja? Ini adalah salah satu cara paling efektif untuk menghemat biaya pernikahan tanpa mengurangi kemewahan momen spesialmu.
Biasanya, penata rias atau bridal boutique juga menyediakan paket sewa baju pengantin dengan pilihan model yang beragam dan harga yang jauh lebih terjangkau. Dijamin tetap memesona di hari-H tanpa bikin kantong bolong!
6. Jujur dan Terbuka Soal Mahar dan Mas Kawin: Tak Perlu Gengsi!
Mahar dan mas kawin seringkali jadi momok. Padahal, tidak perlu terjebak gengsi untuk memberikan yang luar biasa. Terutama jika kamu sedang berhemat demi pernikahan yang cepat terealisasi.
Bicarakan baik-baik dan jujur tentang kemampuan finansialmu kepada keluarga inti (baik keluargamu maupun keluarga pasangan). Percayalah, pasangan yang tulus tidak akan memberatkanmu soal mahar. Begitu juga dengan keluarga yang baik dan paham agama, mereka tidak akan meminta mahar di luar batas wajar. Komunikasi adalah kuncinya!
Dengan komitmen, kerja sama, dan 6 tips jitu ini, yakinlah, target anggaran pernikahan dalam setahun bukan lagi mimpi. Kamu dan pasangan siap melangkah ke pelaminan dengan hati tenang dan senyum lebar!
Sudah siapkah kamu dan pasangan menerapkan tips-tips ini? Yuk, mulai dari sekarang!