Gaya Penipuan Baru Muncul di Google Maps, Kenali Tandanya!

Menggunakan Google Maps di Ponsel
Sumber :
  • Google Image

OlretGoogle Maps bukan cuma peta digital. Buat banyak orang, ini jadi andalan harian mulai dari cari restoran, lokasi kantor, hingga nomor customer service. Tapi di balik kenyamanan itu, muncul ancaman baru yang nggak kalah berbahaya: penipuan dengan memanfaatkan celah di Google Maps.

iOS 26.3 Beta 1 Hadirkan Wallpaper Cuaca Baru dan Fitur Transfer Data ke Android

Ya, kini penipu makin pintar. Mereka menyusup lewat tempat yang kelihatan sah, lengkap dengan alamat dan nomor telepon, lalu menjebak pengguna yang lengah. Kalau kamu sering cari info lewat Google Maps, penting banget buat tahu trik-trik kotor yang lagi marak belakangan ini.

1. Nomor Kontak Palsu, Tapi Tampil Resmi

Samsung One UI 9 dan Android 17: Bocoran Fitur Anti-Mabuk Perjalanan ‘Motion Assist’ yang Mirip iOS 18

Modus ini kelihatannya sepele, tapi dampaknya bisa besar. Pelaku mengedit informasi tempat di Google Maps, lalu mengganti nomor kontak resminya dengan nomor mereka sendiri. Target utama mereka adalah tempat-tempat yang sering dicari saat orang dalam keadaan panik: bank, rumah sakit, kantor polisi, jasa derek, atau customer service e-commerce.

Bayangkan kamu kehilangan kartu ATM, buru-buru cari “CS Bank X” di Google Maps, dan langsung telepon nomor yang muncul. Tanpa sadar, kamu justru menghubungi penipu. Mereka lalu minta data pribadi, kode OTP, sampai akses ke akun mobile banking. Hasil akhirnya? Tabungan bisa raib dalam hitungan menit.

OnePlus 15R Siap Rilis: Baterai Super Besar Jadi Ancaman Serius bagi iPhone 17?

2. Lokasi Bisnis Palsu yang Sengaja Diciptakan

Bukan cuma mengedit tempat yang sudah ada, para penipu juga membuat lokasi bisnis palsu. Nama-nama seperti “Tukang Kunci 24 Jam”, “Jasa Servis AC Panggilan”, atau “Dokter Hewan Terdekat” sering digunakan. Mereka menambahkan alamat, foto tempat (yang seringkali dicomot dari internet), dan nomor kontak.

Begitu dihubungi, mereka akan datang ke lokasi kamu dan melakukan aksinya mulai dari overcharge biaya, mengganti komponen tanpa izin, bahkan dalam beberapa kasus, melakukan pencurian setelah masuk rumah.

3. Review dan Rating Palsu, Bikin Korban Luluh

Untuk bikin bisnis fiktif mereka terlihat meyakinkan, para penipu sering memoles profilnya dengan ulasan palsu. Banyak komentar positif yang terlihat natural, lengkap dengan nama dan foto pengguna. Skor bintang pun tinggi, nyaris sempurna.

Halaman Selanjutnya
img_title