Cara Menghadapi Kepribadian Ambivert di Lingkungan Kerja
- freepik.com
Olret – Di dunia kerja, kita ketemu banyak tipe orang. Ada yang super rame dan spontan, ada juga yang kalem dan suka kerja sendirian. Tapi di antara keduanya, ada satu tipe kepribadian yang sering bikin kita mikir, “Dia ini introvert atau ekstrovert sih?” Jawabannya bisa jadi ambivert.
Ambivert adalah orang yang punya sisi introvert dan ekstrovert sekaligus. Terkadang mereka aktif banget di meeting, jadi pusat ide dan semangat. Tapi di hari lain, mereka bisa jadi pendiam dan lebih milih kerja sendiri tanpa gangguan. Nah, gimana cara kita menghadapi rekan kerja atau bahkan atasan yang ambivert? Yuk, kita bahas bareng-bareng.
Pahami Dulu Ritme Sosialnya
Ambivert punya energi sosial yang fleksibel, tapi tetap terbatas. Kadang mereka pengin ngobrol dan brainstorming rame-rame, tapi kadang juga butuh waktu tenang buat mikir atau fokus. Jadi penting banget buat nggak men-judge kalau tiba-tiba mereka jadi lebih diam dari biasanya.
Cara terbaik adalah kasih ruang. Kalau mereka kelihatan lagi butuh waktu sendiri, jangan langsung dikira lagi bad mood. Sebaliknya, saat mereka sedang aktif dan ekspresif, manfaatkan momen itu buat kerja bareng yang produktif.
Jangan Paksakan Gaya Komunikasi
Ambivert bisa berubah gaya komunikasi tergantung situasi. Mereka bisa sangat komunikatif di satu waktu, lalu berubah jadi lebih tertutup di waktu lain. Ini bukan karena mereka berubah sikap, tapi karena mereka lagi menyesuaikan diri dengan kebutuhan energinya.
Kalau kamu kerja bareng ambivert, penting untuk fleksibel juga dalam berkomunikasi. Misalnya, kalau mereka lagi butuh ruang, coba komunikasi lewat chat atau email dulu sebelum ngajak ngobrol langsung. Tapi saat mereka terbuka dan aktif, ajak ngobrol santai, diskusi, atau bahkan tukar ide di luar topik kerja.
Bangun Kerja Sama yang Adaptif
Salah satu kelebihan ambivert adalah kemampuan mereka buat menyesuaikan diri dalam berbagai situasi kerja. Mereka bisa jadi partner kerja yang solid saat kamu butuh support dalam proyek tim, tapi juga bisa diandalkan kalau kerjaan butuh fokus dan ketenangan.
Kuncinya adalah bangun komunikasi yang jujur dan terbuka. Kalau kamu pemimpin tim, beri mereka kesempatan buat memilih cara kerja yang paling nyaman apakah lebih suka brainstorming ramai atau diskusi kecil yang lebih intim.
Jangan Asumsikan Berdasarkan Mood Sementara
Salah satu tantangan kerja bareng ambivert adalah memahami perubahan ekspresi atau energi mereka. Hari ini semangat banget, besok kelihatan cuek. Tapi jangan buru-buru menyimpulkan apa-apa dari perubahan itu.
Ambivert bukan orang yang moody, tapi memang punya kebutuhan emosional dan sosial yang dinamis. Yang mereka butuhkan adalah tim yang bisa menghargai fleksibilitas itu dan nggak memaksakan satu gaya kerja tertentu terus-menerus.
Dorong Mereka Buat Eksplorasi Peran
Karena ambivert bisa cocok di banyak peran, mereka sering jadi "joker" di dalam tim. Kadang jadi leader yang inisiatif, kadang jadi support system yang tenang dan efisien. Maka dari itu, kasih kesempatan buat mereka eksplorasi dan berkembang di berbagai posisi atau proyek.
Tapi tetap, jangan memaksa mereka buat selalu tampil di depan atau selalu kerja di balik layar. Biarkan mereka memilih waktu yang tepat untuk mengambil peran tertentu. Fleksibilitas mereka bisa jadi aset besar kalau dikelola dengan baik.
Menghadapi kepribadian ambivert di lingkungan kerja sebenarnya bukan tantangan, tapi justru peluang. Ambivert adalah pribadi yang seimbang, fleksibel, dan punya kepekaan sosial tinggi. Mereka bisa jadi jembatan antara si ekstrovert yang ekspresif dan si introvert yang reflektif.
Kuncinya ada di empati dan komunikasi. Semakin kamu paham ritme kerja mereka, semakin mudah kamu membangun hubungan kerja yang produktif, nyaman, dan saling mendukung.
Jadi, kalau kamu kerja bareng ambivert, jangan bingung. Ikuti alurnya, sesuaikan pendekatanmu, dan nikmati keragaman kepribadian yang justru bikin tim makin dinamis.