Cinta adalah Pertautan Hati, Emosi, juga Rasa

Tanda Pria Sangat Mencintaimu
Sumber :
  • freepik.com/author/fxquadro

Cinta adalah sebaya katamu sekali waktu. Memudakan yang tua, mendewasakan yang muda. Cinta bukanlah kasta yang tersekat-sekat bagai anak tangga lalu susah payah kita mendakinya.

Dari Tawa di Panggung ke Omzet Ratusan Juta: Rahasia Sukses Tratan Muslim yang Tak Terduga

Mungkin ini harmoni atau mungkin ini resonansi. Yang akan menggerakkan seluruh panca indera kita untuk memantulkan kasih, dan sayang, dan cinta. Lalu berubah menjadi keliman yang melekatkan hati.

Itulah kenapa kelindan pertanyaan yang tak pernah terjawab ini membawa kita pada ujung tawa yang tak berkesudahan.

Hati Ivan Gunawan Kosong di Tengah Kemewahan: Kisah Spiritual Paling Mengejutkan, Dari New York Langsung ke Makkah!

Cinta katamu, bukan soal seberapa rapat fisik yang saling menyatu. Bukan juga soal seberapa kuatnya jari jemari saling menggenggam.

Atau bibir yang tak kunjung berhenti dari menyebut sebuah nama. Cinta adalah pertautan hati, emosi, juga rasa. Cinta adalah angin, yang tak pernah ada tetapi ada. Gelombang itu mengisyaratkan kita untuk bisa bersikap lentur dan tentu tetap dengan segala perhitungan.

Sembilan Tahun Tak Tersentuh Air: Kisah Bang Bang Jerry dan Ikatan Gaib Nyai Sungai

Seumpama kita sedang berlayar di lautan, tentu kita yang harus menyesuaikan diri pada cuaca, memperhatikan situasi dan kondisi, bagaimana agar kapal kita tetap berlayar tanpa harus ditelan gelombang lalu tenggelam, bagaimana agar kapal kita terus berlayar sampai pada tujuan dengan selamat. Urusan-urusan tak akan berkesudahan, akan selalu ada urusan-urusan.

Satu urusan selesai, berlanjut pada urusan berikutnya. Tetaplah setenang batu karang walau berulang diterjang gelombang, tetaplah sehangat mentari di pagi hari, tetaplah seanggun pohon cemara yang gemulai, menari seirama tiupan angin sore hari, tetaplah secantik bunga melati.