Aku Memilih Cita Daripada Cinta, Karena Aku Yakin Ia Akan Datang Tepat Pada Waktunya

Pria Introvert Jatuh Cinta
Sumber :
  • pixabay.com/id/users/n-y-c

Olret – Kita adalah dua insan yang berbeda jauh perihal usia. Dan lagi, pola pikir dan teman yang membentuk kita tentunya begitu berbeda. Tetapi, hari itu, kamu datang.

Ketika Fase Dewasa Terasa Berat: Izinkan Dirimu untuk Belum Tahu Jawabannya

Dengan lantangnya memintaku untuk menerimamu, seseorang yang menurutmu adalah manusia biasa yang begitu menyayangiku, yang akan dengan begitu kerasnya berusaha membahagiakan dan mendukungku. Lalu, pada hari itu.

Pada pertemuan kita kesekian kalinya, di bawah langit cerah, angin yang berhembus tenang, aku menerimamu.

Kelola Uang Anti Ribet: 4 Jurus Sederhana Ala Timothy Ronald
Pemicu Panas Konflik Dosen UIN Malang dan Tetangga: Garis Batas Toleransi yang Terblokir Mobil Rental

Awalnya Segalanya Berjalan Begitu Menyenangkan, Hingga Ku Pikir Kamulah Seseorang Yang Selama Ini Ingin Ku Temukan

Aku sempat berpikir akan kesulitan mengimbangimu. Umur kita yang tertaut begitu jauh, dan kamu yang telah berencana matang hingga pada tahap pelaminan.

Setelah hari itu, kita memutuskan untuk bersama, aku menemukan banyak sosok yang ku butuhkan dalam satu orang yang kini hadir di hadapan. Ialah kamu, seseorang yang ku tahu memang berwatak begitu keras, tetapi pada lain hal kamu tetap mampu memposisikan diri dengan begitu menyenangkan.

Pada dirimu, kutemukan sosok kakak yang selama ini tak ku miliki. Sosok kakak yang akan menjaga adik perempuannya bagaimanapun keadaannya. Dan kutemukan seorang pendengar. Yang dengan senangnya mendengarkanku bercerita apa saja, atau bahkan mendengarkan suaraku yang sedang belajar karena akan ujian.

Pada dirimu, ku temukan sosok seorang kekasih. Laksana apa yang selama ini ku bayangkan. Mungkin kamu bukanlah seseorang berlatar belakang mengagumkan.

Hanya saja, semua usaha kerasmu pada pekerjaanmu, pada setiap apa yang kamu lakukan untuk membuatku bahagia dan baik-baik saja adalah hal yang tak mampu ku ungkapkan dengan kata-kata.

Terkadang, kamu masih sering menyisakan waktu untukku. Bertemu denganku. Walau mungkin tak begitu lama, karena pekerjaanmu yang perlu kamu selesaikan dengan segera.

Bahkan tatkala aku merasa lelah, dan payah, aku masih dengan mudahnya menemukanmu, yang berserdia mendengarkan semua keluh kesah, dan ceritaku. Meyakinkanku bahwa aku akan baik-baik saja segera.

Hingga Akhirnya Tawaran Itu Datang, Seiring Dengan Kepergianmu Memilihnya Daripada Aku

Halaman Selanjutnya
img_title