Kakeibo: Metode Anggaran Dari Jepang yang Cocok Buat Kelola Keuangan
- freepik.com
Olret – Dapatkan bantuan untuk berhemat lebih banyak dan belanja lebih bijaksana dengan Kakeibo, teknik penganggaran sederhana berusia satu abad dari Jepang — tidak memerlukan teknologi.
Kakeibo lebih dari sekadar metode penganggaran — ini adalah filosofi keuangan yang berpusat pada pengeluaran dan tabungan yang penuh perhatian dan disengaja. Kedengarannya berlebihan, tapi kakeibo sangat mudah untuk dipraktikkan dan disesuaikan dengan gaya hidup Anda.
Para penyembah dan promotor menjanjikan pengguna kakeibo dapat menghemat 35% pengeluaran bulanan, dan meskipun saya tidak mencapai angka pastinya, saya terkejut betapa banyak uang yang dapat saya hemat. Saya benar-benar mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang prioritas keuangan saya.
Selain biaya pena dan kertas, kakeibo benar-benar gratis.
Apa itu kakeibo?
Budgeting keuangan
- freepik.com
Kakeibo mendapatkan namanya dari istilah Jepang yang berarti “buku besar keuangan rumah tangga.” Pada dasarnya kakeibo adalah jurnal penganggaran fisik. Pengguna menjawab beberapa pertanyaan keuangan dan menetapkan tujuan tabungan.
Kemudian mereka melacak pengeluaran mereka, memasukkan pembelian mereka ke dalam kategori, dan meninjau pengeluaran di akhir setiap bulan.
Prosesnya mirip dengan banyak aplikasi penganggaran terbaik, seperti PocketSmith dan You Need a Budget (YNAB). Namun tidak ada unduhan, tautan rekening bank, atau pemberitahuan rutin dengan kakeibo — hanya pencatatan kuno yang bagus.
Lebih penting lagi, kakeibo dirancang untuk membantu Anda memikirkan hubungan Anda dengan uang dan memahami alasan Anda melakukan setiap pembelian.
Dari mana kakeibo berasal?
Filosofi Jepang
- https://www.freepik.com/
Meskipun kakeibo masih tergolong baru di Indonesia, ini sudah menjadi tradisi di Jepang. Jurnalis Jepang Hani Motoko menulis tentang metode ini di majalah wanita tahun 1904. Sistem akuntansi kakeibo menarik bagi para pembacanya, para ibu rumah tangga Jepang yang bertanggung jawab atas anggaran rumah tangga mereka.
Ketika penulis Fumiko Chiba menerbitkan panduan “Kakeibo: The Japanese Art of Saving Money” pada tahun 2018, tren ini meningkat pesat di Barat.
Menurut Chiba dan pakar lainnya, kakeibo mencerminkan keyakinan budaya Jepang tentang pentingnya menabung. Uang tunai memainkan peran seremonial. Anak-anak menerima uang sebagai hadiah liburan dan mereka didorong untuk menyimpan uang tunai tersebut untuk pembelian yang bernilai.
Orang dewasa juga tidak menganggap enteng uang. Dibandingkan dengan negara-negara lain, Jepang mempunyai perekonomian yang banyak menggunakan uang tunai; kartu kredit, yang memungkinkan pembelanjaan dalam jumlah besar dan sering, tidak digesek sesering di tempat lain.