Mengintip Suasana Pasar Tempo Dulu di Pasar Papringan Ngadiprono

Pasar Papringan Ngadiprono
Sumber :
  • instagram

Olret – Berkunjung ke pasar tradisional dengan nuansa tempo dulu bisa menjadi alternatif wisata untukmu saat jalan-jalan ke Temanggung. Tempat wisata yang pernah viral ini yaitu Pasar Papringan Ngadiprono yang berada di Desa Ngadimulyo, Kecamatan Kedu, Temanggung.

Cara Memilih Rambutan, Pasti Manis dan Juicy!

Disebut Pasar Papringan karena pasar ini digelar di bawah rumpun pohon bambu yang rindang. Udara yang sejuk dan segar tentunya akan membuat kamu betah berkeliling pasar dan duduk santai di sini.

Keunikan Pasar Papringan Ngadiprono

Pasar Papringan Ngadiprono

Photo :
  • instagram
Xanh SM Mengambil Alih Tahta di Pasar Taksi Teknologi Vietnam, Grab Kalah Jauh

Pasar ini tak seperti pasar tradisional pada umumnya. Dagangan yang dijual sebagian besar ialah berbagai kuliner lokal dengan penyajian tradisional. Ada juga kerajinan dari bambu dan hasil pertanian warga desa setempat.

Selain kegiatan jual beli, di pasr ini wisatawan juga dapat membaca buku di ruang baca yang tersedia dan bermain permainan tradisional yang dikemas menarik. Keunikan lainnya terdapat pada kostum penjual di sini yang kompak berbaju lurik, kebaya, dan kain batik.

Singgah Sejenak di Satu Atap Temanggung, Coffe Shop Hits di Temanggung

Setelah membeli makanan dan minuman, kamu bisa santai di gazebo yang disediakan. Sambil mencicipi aneka makanan, telinga pengunjung akan dimanjakan dengan alunan gamelan yang membuat suasana terasa menenangkan. Di sini juga terdapat musala dan toilet sehingga tak perlu khawatir jika ingin berlama-lama.

Dalam bertransaksi, tidak diperlukan uang rupiah, melainkan koin yang dibuat dari bambu. Di pintu masuk, kamu harus menukarkan uang dengan koin bambu bernilai Rp2.000, Rp20.000, atau Rp50.000. Harga makanan yang ditawarkan pun dihitung dengan satuan koin bambu tersebut.

Tarif masuk ke tempat wisata ini terbilang murah yaitu hanya Rp5.000 per orang. Sementara itu, untuk parkir sepeda motor dikenakan tarif Rp3.000 dan mobil Rp5.000.

Kuliner Lokal yang Unik di Pasar Papringan

Selain menawarkan suasana tradisional pedesaan tempo dulu, Pasar Papringan juga jadi pusat kuliner tradisional yang takkan kamu temukan di tempat lain. Salah satu makanan unik di sini ialah Ndas Borok yang dalam bahasa Jawa berarti kepala dengan luka borok atau bernanah. Makanan khas Temanggung ini merupakan perpaduan singkong, gula aren, dan parutan kelapa. Bahan-bahan tersebut dikukus menggunakan loyang bundar selama kira-kira 30 menit. Setelah itu, kue dipotong menjadi beberapa bagian seperti bentuk potongan pizza.

Kuliner unik lainnya yaitu Bal Jendal, kue yang juga berbahan dasar singkong. Singkong yang telah diparut dibentuk bulat-bulat sebesar bola ping pong dan bagian dalamnya diisi potongan pisang. Setelah itu digoreng dan disajikan dengan ditusuk seperti sate. Biasanya setiap tusuk berisi tiga buah kue. Sebelum disajikan, kue ditaburi terlebih dahulu dengan gula halus.

Untuk minumannya, kamu wajib mencoba Wedang Pring. Minuman tradisional ini tak hanya menyegarkan, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Seperti namanya yang berarti minuman bambu, bahan utamanya dari daun bambu yang masih muda. Daun dihancurkan kemudian dihaluskan lalu dicampur dengan air, setelah itu diperas. Air perasan tersebut direbus bersama gula batu beserta cengkeh dan kayu manis, dan ditambahkan madu.

Tips Berkunjung ke Pasar Papringan

Sebelum berkunjung ke sini, pastikan kamu mengecek kalender terlebih dahulu. Pasalnya pasar ini dibuka hanya pada hari Minggu Wage dan Minggu Pon dalam penanggalan Jawa. Jadi, dalam 35 hari pasar hanya dibuka dua kali saja.

Agar lebih seru ketika berfoto-foto di berbagai sudut pasar, bawalah pakaian tradisional saat berada di sana. Kamu dapat berganti pakaian tradisional setelah sampai di sana. Dengan begitu kamu dapat lebih menyatu dengan suasana Pasar Papringan Ngadiprono berkonsep pasar tradisional tempo dulu ini. Bagaimana, tertarik berkunjung ke tempat wisata unik ini?