Perjalanan ke Curug Nangka Bogor, Bonus Curug Daun, Curug Kawung dan Camping Ground
- viva/Idris Hasibuan
Olret – Bogor memang menjadi salah satu destinasi yang sangat dekat dengan Jakarta dan mudah di jangkau. Bisa menggunakan kendaraan pribadi baik motor maupun mobil atau pun transportasi umum mulai dari KRL hingga angkot.
Seperti kali ini, olret pun berhasil melihat keindahan Curug Nangka dan pesona kawasan tersebut yang berhasil kami abadikan dalam sebuah caatan perjalanan dan video. Lantas bagaimana kisah selengkapnya?
Cibubur ke Stasiun Bogor, Dengan Motor, LRT hingga KRL
Kami pun berangkat dari kediaman kami di Kranggan tepatnya di belakang Hotel Avanzel. Dari sana kami memilih untuk menggunakan motor menuju LRT Harjamukti Depok. Kurang lebih 10 menit, kami pun sudah sampai di parkiran dan langsung berjalan kaki menuju stasiun LRT.
Dari LRT Harjamukti ke LRT Cawang diperkirakan memakan waktu kurang lebih 30 menit. Memang LRT lebih lambat dibandingkan dengan menggunakan Transjakarta jika tidak macet. Namun karena penasaran, akhirnya kami tetap memilih LRT dan baru pertama kali menaikinya.
Setelah itu, kami pun langsung menuju KRL Cawang yang dilanjutkan menuju stasiun Bogor. Dari stasiun Cawang menuju Bogor diperkirakan menghabiskan waktu kurang lebih 1 Jam.
Sesampainya di Bogor, kami pun langsung melanjutkan perjalanan menuju kawasan TNHGS tepatnya di pintu masuk curug Nangka. Dari stasiun, kami lebih memilih menggunakan taxi online karena memang membawa 2 tas dan satu anak kecil.
Sesampainya di kawasan, kami pun langsung membeli tiket masuk dan turun langsung. Namun saat mau berjalan, tiba-tiba hujan turun dengan deras sehingga membuat kami harus mampir ke warung untuk istirahat dan makan siang juga.
Lantas apa saja yang bisa kamu lakukan selama 2 hari 1 malam di Kawasan Curug Nangka
Curug Nangka Camping Ground
- viva/Idris Hasibuan
Sesampainya di kawasan curug nangka, kami pun sempat salah jalan ke arah atas. Disana memang terdapat tempat glamping dan beberapa tempat camping. Setelah menanjak yang cukup lama, akhirnya kami sadar bahwa jalan ini salah dan kembali turun.
Lalu kami pun mencari penyewaan tenda, kebetulan tenda yang kecil sudah tidak ada dan akhirnya menyewa tenda yang sangat besar dan bisa salat di dalam tenda. Tenda denga kapasitas 6-8 orang itu pun kami hanya isi bertiga.
