5 Keistimewaan Air Umbul Ponggok di Klaten, Berenang Hingga Snorkling
Olret – Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi salah satu objek wisata andalan di Indonesia. Setiap tempat wisatanya memberikan kesan yang berbeda-beda yang menjadi sasaran beberapa wisatawan.
Ada beberapa tempat wisata yang menyajikan pemandangan alam, kuliner, wahana air, dan lain-lain. Salah satu wahana air yang berada di Indonesia sangatlah beragam, salah satunya terdapat di sekitar wilayah Yogyakarta.
Di sebelah timur kota Yogyakarta tepatnya di daerah Klaten, terdapat objek wisata yang keren dan hits, yaitu objek wisata Umbul Ponggok.
Umbul ponggok merupakan kolam alami yang terbentuk karena adanya mata air. Mata air ini terbentuk akibat proses sirkulasi air yang berada di bawah permukaan bumi, dimana air hujan yang terserap kedalam tanah akan timbul kembali ke permukaan akibat adanya tekanan di dalam bumi. Kemudian, air tersebut akan memancar ke permukaan melalui akuifer.
Mata air alami di Umbul Ponggok sangat melimpah sehingga dapat membentuk suatu kolam yang indah yang telah berusia ratusan tahun. Dari usia tempat wisata ini, terkumpulah ikan-ikan tawar warna warni yang akan memanjakan mata. Selain ikan-ikannya yang menarik, daya tarik bawah kolamnya pun sangat indah. Keindahan yang ditawarkan yaitu saat menyelam bersama ikan air tawar yang berwarna-warni.
Inilah 5 Hal Tentang Umbul Ponggok
Umbul Ponggok
Jika kalian sedang berlibur, objek wisata Umbul Ponggok bisa menjadi tempat wisata yang pas untuk destinasi liburan kamu bersama teman maupun keluarga. Sebelum mengunjungi tempat ini, sebaiknya perhatikan 5 hal yang harus kamu ketahui tentang Umbul Ponggok.
1. Sejarah Umbul Ponggok.
Pada saat zaman penjajahan Jepang, daerah Ponggok ini dikelilingi oleh pabrik gula. Pabrik gula ini cukup besar hingga kebutuhan air sangat dibutuhkan. Mata air Umbul Ponggok ini menjadi solusi untuk dipergunakan sebagai aktivitas pabrik untuk menyirami perkebunan tebu. Uniknya, setelah digunakan untuk berbagai keperluan masyarakat, mata air ini tidak pernah kering hingga sekarang.
Pada tahun sekitar 1930, pabrik gula seluruhnya harus ditutup dikarenakan terjadinya krisis dimana masyarakat Indonesia memberontak dan menentang kebijakan pemerintah Belanda. Setelah itu Umbul Ponggok dipergunakan masyarakat sekitar untuk mengairi perkebunan dan kebutuhan lainnya. Hingga pada akhirnya, pada tahun 2009 Umbul Ponggok ini dijadikan sebagai objek wisata oleh pemerintah setempat.