Rek, 10 Tempat Wisata Kuliner yang Murah dan Enak di Surabaya
Di Kota Surabaya, kalian bisa mendapatkan kuliner nasi karawu ini dengan cita rasa yang sama persis dengan kuliner krawu yang ada di Surabaya. Kuliner krawunya gurih banget, dan bikin lidah selalu bergetar kalau memakan kuliner nasi krawu ini.
Nasi Krawu sendiri adalah beras pulen Rojo Lele yang dimasak dengan tambahan santan kelapa. Agar nasi terasa lebih pulen, dan memal. Saat memasak nasi krawu ini ditambahkanlah sempalan daun pandan, dan irisan jeruk nipis matang. Tujuan ditambahkanya daun pandan, dan irisan jeruk nipis ini yaitu agar nasinya lebih pulen dan wangi.
Jika nasi sudah matang, nasi kemudian disajikan dengan lauk-pauk tradisional. Lauk pauk tradisional yang ada pada nasi krawu salah satunya ada jeroan sapi, semur daging, lalapan terong, sambal, dan yang bikin unik ditambahi serundeng. Serundeng ini osrengan parutan kelapa yang digoreng dengan menambahkan sejumput gula merah. Rasa dari srundeng agak manis, tapi gurih.
Nasi dan lauk pauk itu kemudian di campur menjadi satu bagian utuh kuliner nasi krawu. Supaya rasanya lebih mantap, nasi krawu ini disajikan dengan dau pisang. Gimana, gak kebayang kan betapa nikmatnya makan nasi krawu dengan daun pisang itu. Woww, wowww, wooow, dijamin pasti mantap sekali kuliner ini. Makanya segera saja deh kalian datang ke tempat wisata kuliner yang satu ini.
Tempat wisata kuliner Nasi Krawu Sufayah mudah sekali dijangkau. Tempatnya berada di Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya.
Kepiting Cak Gundul 1992
Orang kalau pikiranya lagi stres bawaanya kepala ingin dicukur gundul. Ya, cukur gundul ini salah satu ide brilian yang bisa diterapkan kalau lagi stress. Ngomongin soal gundul, di Surabaya ada salah satu tempat wisata kuliner yang namamanya menggunakan nama gundul. Wisata kuliner yang menggunakan nama gundul itu bisa kalian dapatkan di wisata kuliner Kepiting Cak Gundul 1992.
Tempat wisata kuliner ini dinamai demikian bukan karena pemilik wisata kuliner ini yang berkepala gundul ya, bukan sama sekali. Wisata kuliner ini juga dinamai gundul karena pengunjungnya semuanya berambut gundul, itu juga tidak tepat.
