Krause : In Human Kiss, Kisah Cinta Segitiga Dengan Balutan Horor Krasue (Khuyang)
Olret – Bagi kamu pecinta film dengan genre horor, tentu saja film Thailand tak bisa kamu pandang sebelah mata. Bahkan menurutku, Thailand adalah salah satu penghasil film horor terbaik di Asia.
Sebut saja The Unborn Child yang mengisahkan kisah hantu-hantu aborsi di Thailand. Nah, salah satu film horor terbaik tahun 2019 adalah Krasue : In Human Kiss.
Film ini sendiri di ambil dari cerita rakyat yaitu Krasue : In Human Kiss. Selain itu, ada kisah cinta segitiga yang dijelaskan dalam film ini. Kadang memang cinta mengalahkan logika, demi keselamatan orang yang di sayang, apapun dilakukan. Simak yuk kisah lengkap film horor ini.
Sinopsis In Human Kiss, Kisah Cinta Tak Biasa dan Rela Mati Demi Orang yang Disayangi.
Sinopsis In Human Kiss
Inhuman Kiss adalah Salah satu film horor Thailand yang telah rilis di indonesia tanggal 21 agustus 2019 yang disutradarai oleh Sittisiri Mongkolsiri dan dibintangi oleh Oabnithi Wiwattanawarang, Phantira Pipityakorn, dan Sapol Assawamunkong.
Di dalam film ini bercerita Seorang gadis remaja bernama "Sai" tinggal di sebuah desa pedalaman. Dia menyadari dirinya mewarisi kutukan "Krasue/kuyang". Pada malam hari, kepalanya akan terlepas dari tubuhnya dan mencari darah dan daging. Penduduk desa takut dengan kematian ternak mereka dan saat itulah perburuan Krasue dimulai.
"Jerd" seorang teman bergabung dalam perburuan, sementara "Noi", teman masa kecil yang baru saja kembali ke desa memutuskan untuk berdiri di samping Sai meskipun mengetahui kebenaran yang mengerikan.
Film Ini Menceritakan Kisah Seorang Gadis Remaja yang Bernama Sai, Setiap Bangun Kasurnya Selalu Ada Bercak Darah.
Film In Human Kiss diawali dengan memperlihatkan empat orang anak yang bernama Jerd, Ting, Sai dan Noi. Mereka sedang bermain petak umpat di dekat rumah tua yang di dalamnya berisi sebuah peti. Sai dan Noi secara tidak masuk kedalam untuk bersembunyi. Di dalam sai melihat peti dan tiba-tiba di belakangnya muncul krasui (khuyang).
Scene kemudian berpindah dimana mereka yang tadinya masih bocah kini sudah menjadi dewasa. Setiap hari sai selalu saja membersihkan darah yang tiba-tiba muncul di kasurnya. Sai bekerja sebagai seorang perawat sebuah klinik di desanya. Jerd yaitu teman masa kecilnya sangat menyukai sai, namun tidak sebaliknya. Dia hanya menganggap jerd sebagai teman. Dan selalu bertingkah konyol demi mendapatkan perhatian sai.