My Precious The Series Episode 4 : Malam Tahun Baru

Olret – My Precious The Series Episode 4 mengisahkan Tong, Dong, Bank, Mai dan Pao yang ingin menghabiskan malam tahun baru dengan bermain game. Mereka pun sudah menyewa tempat game biasanya dan akan mencetak rekor.

Namun Lin dan Ja Oh tak menyukai dengan rencana mereka. Mereka pun memulai menakut-nakuti para lelaki tersebut dengan cerita film horor The Ring, dimana dalam film tersebut tidak boleh menyalakan komputer di malam tahun baru karena hantu dalam komputer akan muncul. Lalu bagaimana kisah selanjutnya?

My Precious The Series Episode 4 : Malam Tahun Baru



My Precious The Series Episode 4

Photo :

• gmmtv

Setelah ditakuti dengan hantu Y2K, ternyata Tong mampu meyakinkan teman-temannya bahwa hantu itu tidak ada. Lalu di malam tahun baru, mereka pun datang ke tempat game dan langsung ngeri karena tempat game yang gelap.

Dalam ketakutan, mereka pun akhirnya melihat paman game sedang menyalakan senter dan tiba-tiba ada komputer yang hidup sendiri. Awalnya semua ketakutan, namun karena hanya Dong yang memiliki jimat buddha, dia pun harus terpaksa mematikan komputer tersebut disusul dengan yang lainnya.

Saat Dong duduk, kakinya pun ditarik oleh Ja Oh yang sudah memiliki kostum hantu. Lalu dia pun berteriak sangat kencang. Lin pun mulai ketakutan meski semua ini adalah rencana mereka berdua, dan tak lama kemudian semua lari keluar main game.

Tong yang menyadari bahwa mereka sudah dikerjain oleh Lin dan paman pemilik game sangat kagum karena Lin dan Ja Oh sangat licik. Lalu mereka pun akhirnya menghabiskan malam tahun baru dengan cara menyalakan kembang api.

Kedekatan Lin dan Tong membuat yang lain cemburu.

Setelah perayaan malam tahun baru tersebut, keesokan harinya semuanya sangat mengantuk. Lin terus saja mengganggu Tong yang sedang tertidur dan menusuknya dari belakang.

Lin juga mengajak Tong untuk belajar di luar kota karena sebentar lagi mereka akan ujian kelulusan. Namun Tong menolaknya karena jauh, lalu Lin memaksanya untuk belajar bersamanya. Setiap hari mereka semakin dekat.

Halaman Selanjutnya

Di sekolah, Lin dan Tong semakin dekat. Hal ini membuat teman-temannya bertanya, apakah mereka sudah pacaran. Namun Tong mengatakan dia tak pacaran, dan dia juga membantu Bank menulis puisi cinta untuk Lin. Saat Lin membaca puisi tersebut, dia pun tersadar bahwa tulisan itu merupakan tulisan tangan dari Tong.