Sinopsis Drama Thailand He's Coming to Me dan Daftar Pemerannya

He's Coming to Me
Sumber :
  • gmmtv

Olret – He's Coming to Me adalah drama Thailand supernatural yang dimulai dengan kematian seorang pemuda, yang menghabiskan dua dekade berikutnya sebagai hantu yang terperangkap di dunia kehidupan.

Mengenal Chanya Amarit Duval, Pemeran Vivi di Love Sea The Series

Selama masa kesepiannya di kuburan, dia bertemu dengan seorang anak laki-laki baik hati yang memiliki kemampuan melihat hantu. Saat mereka menjalin persahabatan, keduanya mencari jawaban atas keadaan misterius seputar kematiannya.

Dua aktor utama dalam He's Coming to Me memberikan penampilan karismatik, membuat kisah cinta hantu-manusia yang terkutuk tampak sangat persuasif. Dalam seri  yang indah ini, Anda akan menikmati kisah-kisah masa depan seputar persahabatan, romansa yang manis dan lembut, serta pesan-pesan menyentuh tentang hidup dan mati.

Love Sea the Series Episode 8 : Cinta, Masa Lalu dan Balas Dendam Orang Tua

Sinopsis Drama Thailand He's Coming to Me

Sinopsis He is coming to me

Photo :
  • instagram

5 Fakta Fort Thitipong Sangngey, Pemeran Mahasamut di Love Sea The Series

Dua puluh tahun yang lalu, Mes adalah seorang pemuda yang meninggal karena penyakit jantungnya. Dia menjadi hantu kesepian yang terjebak di dunia kehidupan, tidak mampu meninggalkan batas kuburan. Sejak kematiannya, tidak ada seorang pun yang pernah datang mengunjunginya, dan makamnya yang terbengkalai menjadi tampak sunyi selama bertahun-tahun.

Suatu hari, Mes terkejut ketika seorang anak kecil tiba-tiba mengunjungi makamnya. Anak tersebut, bernama Thun, merasa kasihan terhadap orang asing yang tidak memiliki siapa pun yang merawat kuburannya setelah kematiannya.

Setiap tahun sejak itu, Thun mengunjungi makam ini dengan mempersembahkan makanan dan makanan ringan. Mes tersentuh oleh sikap kebaikannya dan selalu menantikan kunjungan tahunannya.

Akhirnya, Mes mengetahui bahwa Thun memiliki kemampuan rahasia untuk melihat dan berkomunikasi dengan hantu. Saat keduanya lebih banyak berkomunikasi, mereka mengembangkan persahabatan yang tidak biasa selama bertahun-tahun. Thun tidak keberatan ngobrol dengan Mes di depan umum, meski dia mendapat tatapan aneh karena terlihat seperti sedang berbicara sendiri.

Saat Thun beranjak menjadi mahasiswa, dia mengajak Mes untuk tinggal di asramanya agar mereka bisa menjadi teman sekamar. Hal ini memungkinkan almarhum temannya meninggalkan kuburan untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade.

Meski keduanya menjalin ikatan yang erat, teman-teman universitas Thun memperhatikan perilaku anehnya belakangan ini. Mereka tidak mengerti mengapa Thun terus berbicara keras-keras kepada siapa pun.

Halaman Selanjutnya
img_title