Review Drama Thailand Dead Friend Forever : Perpisahan Berujung Petaka Horor

Dead Friend Forever
Sumber :
  • iqyi

OlretDrama Thailand Dead Friend Forever memiliki total 12 episode. Setiap episode berdurasi sekitar 40 hingga 50 menit. Ini adalah drama yang panjang, dan Anda dapat menyelesaikan seluruh serinya dalam waktu kurang dari 10 jam.

Mengenal Chanya Amarit Duval, Pemeran Vivi di Love Sea The Series

Dead Friend Forever dimulai pada 23 Desember 2023 dan mengakhiri episode terakhirnya pada 9 Februari 2024.

Review Drama Thailand Dead Friend Forever : Perpisahan Berujung Petaka Horor

Love Sea the Series Episode 8 : Cinta, Masa Lalu dan Balas Dendam Orang Tua

Dead Friend Forever

Photo :
  • instagram

Dead Friend Forever adalah drama yang berpasir dan mengerikan dengan sisi yang menyeramkan. Ini dimulai seperti cerita horor pada umumnya ketika karakter tiba di kabin terpencil di hutan.

5 Fakta Fort Thitipong Sangngey, Pemeran Mahasamut di Love Sea The Series

Tak lama kemudian, mereka dihantui oleh rahasia, skandal, kecurigaan, dan penglihatan supernatural. Ketika kepercayaan terkikis dan rasa takut tumbuh, teman-teman mulai saling bermusuhan.

Serial ini membawa saya pada perjalanan menegangkan dengan liku-liku yang mengejutkan, emosi yang dahsyat, dan sensasi yang tiada henti. Denyut nadiku tidak pernah berhenti berpacu sementara Dead Friend Forever melancarkan kekacauan total.

Seperti banyak judul bergenre horor, Dead Friend Forever tidak terlalu menekankan logika dan lebih banyak pada kekacauan. Jangan mengharapkan cerita yang realistis. Anda dapat dengan mudah mengamati lubang plot yang tidak masuk akal atau menertawakan pengungkapan yang konyol.

Selain itu, karakternya berperilaku tidak rasional. Mereka membuat keputusan impulsif dan mengambil tindakan ekstrem tanpa memikirkan keadaannya. Melodrama yang aneh mungkin mengganggu beberapa penggemar, tapi itu masih dalam ambang batas toleransi saya.

Terlepas dari kekurangan narasinya, saya masih merasa tenggelam dalam Dead Friend Forever. Saya menikmati adrenalin dan mengabaikan kurangnya akal sehat.

Awalnya, saya ingin sekelompok teman tersebut selamat dari kemalangan mereka. Ketika perilaku kejam mereka terungkap, moral mereka menjadi rusak. Protagonis kita bukanlah korban yang tidak bersalah dalam kisah pembalasan ini. Saya mengubah pendirian saya dan berharap nasib buruk menimpa semua orang.

Kematian, ambil semuanya! Meski menjengkelkan, saya suka bagaimana setiap karakter memainkan peran penting dalam cerita. Mereka memiliki motif yang berbeda dan pertukaran yang berkesan.

Alih-alih hanya berfokus pada pemeran utama, waktu layar didistribusikan secara merata di antara para pemeran. Semua aktor mendapat kesempatan untuk menjadi sorotan.

Halaman Selanjutnya
img_title