Drama Thailand Cherry Magic : Sinopsis, Pemain dan Alur Ceritanya
- gmmtv
Olret – Cherry Magic Thailand adalah remake Thailand dari drama Jepang yang terkenal. Tokoh utamanya adalah seorang pekerja kantoran lajang yang memiliki harga diri rendah.
Tiba-tiba, dia mendapatkan kekuatan untuk membaca pikiran orang lain di hari ulang tahunnya yang ke-30. Yang mengejutkan, dia menemukan rekannya diam-diam naksir dia. Di balik sikapnya yang percaya diri, karyawan bintang perusahaan itu jatuh cinta dan terus-menerus memikirkan sang protagonis.
Pembuatan ulang Cherry Magic Thai menangkap pesona serial asli Jepang. Dari lead yang menggemaskan hingga interaksi yang imut, setiap episode membuatku tersenyum hangat atau terkikik girang.
Alur cerita mendorong empati, kebaikan, dan kepercayaan diri. Pemerannya tepat, dan kedua aktor heartthrob ini cocok dengan esensi karakter mereka. Hebatnya lagi, hubungan pasangan ini begitu manis. Ini mungkin salah satu serial BL paling romantis yang pernah ada.
Sinopsis Drama Thailand Cherry Magic
Cherry Magic
- gmmtv
Achi adalah pekerja kantoran di Toyokaw Thailand Corporation. Dia bekerja sebagai petugas administrasi. Tanggung jawabnya meliputi mengelola kantor dan membantu anggota staf lain dalam menjalankan tugas mereka, seperti fotokopi atau pencatatan.
Meski merupakan karyawan yang dapat diandalkan, Achi tidak menonjol di perusahaan. Perannya tidak memiliki pertumbuhan karir atau peluang promosi, jadi dia tetap di posisi yang sama selama tujuh tahun terakhir. Achi kurang berambisi dan tidak percaya dia akan unggul dalam pekerjaan lain.
Achi sering membandingkan dirinya dengan Karan, seorang supervisor penjualan di perusahaannya. Kedua karyawan tersebut memulai pekerjaannya pada waktu yang bersamaan.
Berbeda dengan Achi, karir Karan berkembang pesat selama tujuh tahun terakhir. Selain menjadi tenaga penjualan papan atas, ia telah memenangkan penghargaan "Employee of the Year" selama tujuh tahun berturut-turut.
Prestasi Karan di usia muda menuai kekaguman banyak orang. Achi menganggap Karan sebagai orang yang berprestasi sempurna, sedangkan dia merasa rendah diri. "Dulu aku berharap bisa menjadi secerdas Karan. Sedikit saja sudah cukup," pikir Achi.
Karena harga dirinya yang rendah, Achi tidak menaruh banyak ambisi dalam kehidupan cintanya. Hubungan pertamanya berakhir buruk, pacarnya menyebutnya membosankan. Sejak itu, Achi hidup tenang dan tidak pernah berhubungan seks.
