Review Drama Korea A Shoulder to Cry On, Musuhmu Adalah Teman Terbaikmu

A Shoulder to Cry On
Sumber :
  • twitter

Olret – Drama Korea A Shoulder to Cry On adalah serial yang menegangkan tentang dua remaja kesepian yang melawan iblis dalam diri. Merasa tersesat dalam hidup, mereka menemukan kenyamanan tak terduga dalam persahabatan satu sama lain.

5 Pemeran Drama Korea All the Liquors, Aktingnya Sungguh Apik!

Sebelum menjalin ikatan, hubungan mereka diawali dengan perseteruan yang intens. Episode pertama didedikasikan untuk permusuhan mereka, mulai dari pertengkaran sengit hingga lelucon jahat.

Kiasan musuh-ke-teman yang dapat diprediksi ini terjadi dengan sangat menjengkelkan, melintasi wilayah intimidasi yang keji. A Shoulder to Cry On kehilangan antusiasme saya dengan awal yang membosankan.

Setelah pemeran utama mengatasi ketegangan yang mengganggu, beberapa episode berikutnya menjadi lebih menyenangkan. A Bahu untuk Menangis mengembangkan karakter utama secara menyeluruh, mengeksplorasi kepribadian, latar belakang, dan introspeksi mereka.

Review Drama Korea All the Liquors, Bahaya Alkohol Bagi Cinta dan Tubuh

Da Yeol dan Tae Hyun adalah protagonis yang cacat dan bergerigi. Mereka sering kali berbicara dengan nada bermusuhan atau berperilaku sembrono. Terlepas dari kesalahan mereka, keduanya memiliki keadaan yang simpatik dan banyak lapisan yang kompleks.

A Shoulder to Cry On

Photo :
  • instagram

Sinopsis Drama Korea All the Liquors dan Daftar Pemerannya

Serial ini adalah yang paling memukau ketika menyelidiki kerentanan mereka. Kadang-kadang, A Shoulder to Cry On bisa menjadi sensitif, berwawasan luas, dan pedih.

Beberapa plot beresonansi dengan kuat, memikat saya dengan tema elegannya. Favoritku adalah pertumbuhan pribadi Da Yeol. Ia memulai seri ini sebagai atlet berbakat yang hanya fokus pada kompetisi memanah.

Setelah bertemu kekasihnya, Da Yeol menemukan lebih dari satu target dalam hidup. Demikian pula, Tae Hyun menjalani perjalanan emosional saat dia menghadapi kesedihan, penyesalan, dan kehilangan.

Namun, saya tidak begitu terkesan dengan alur ceritanya. Trauma keluarga Tae Hyun sepertinya terlalu berlebihan. Setiap kali bibi yang memekik itu muncul, aku menghela napas dan bersiap menghadapi kekacauan yang berlebihan.

A Shoulder to Cry On memanjakan diri dalam melodrama yang terlalu tegang. Dari penjahat dangkal hingga klise yang dibuat-buat, serial ini memprioritaskan tontonan daripada kehalusan.

Beberapa adegan terasa manipulatif, sengaja mengaduk-aduk panci untuk memancing reaksi penonton. Seringkali, rasa permusuhan mengalahkan kisah cinta. Pasangan ini menghadapi banyak pertengkaran, kesalahpahaman, atau penderitaan yang mereka timbulkan sendiri.

Halaman Selanjutnya
img_title