Karakter Noh Suk Min Dalam Drakor My Demon Adalah Gambaran Manusia Bisa Lebih Jahat Daripada Iblis

Drakor My demon
Sumber :
  • mydrama

4. Tega Melukai Istri dan Anaknya Sendiri 

Angkat Isu Euthanasia, Ini Daftar Pemain dan Sinopsis "Mary Kills People"

Tidak hanya ibu kandung, siapapun yang menghalangi langkahnya akan dilenyapkan. Meski itu istri dan anaknya sendiri  

Dia mampu melukai istri dan anaknya dengan menggunakan plat besi. Hal ini pula yang membuat anak lelakinya mengalami depresi. 

9 Drama Korea yang Tayang Agustus 2025, Wajib Masuk Watchlist!

5. Memaksa Anaknya Mengakui Kejahatan Yang Dia Lakukan dan Membiarkan Anaknya Meninggal. 

Selain menyiksa anak dan istrinya, Noh Suk Min juga tega memaksa anak lelakinya Noh Do Gyeong (Kang Seung Ho) untuk mengambil tanggung jawab semua kejahatan yang dia lakukan. Hal itu agar namanya tetap bersih dan tetap menjabat dalam perusahaan keluarga. Bahkan dia membiarkan anaknya meninggal dan tidak menyesali semuanya.  

Drama Korea “Head Over Heels” Berakhir Happy Ending, Netizen: Manis Banget!

Karakter Noh Suk Min Menggambarkan Kenyataan Manusia Bisa Lebih Kejam Daripada Iblis! 

Dilansir dari tribun timur. com, manusia dibekali tiga instrumen pokok, yakni akal, nafsu, dan agama, ketika diperintahkan menjadi khalifah di bumi. 

Artinya jika agama, akal, dan nafsu memiliki porsi dan proporsi yang seimbang dalam kehidupan manusia, maka manusia itu akan mampu menciptakan kepemimpinan yang sejuk, demokratis, adil, bermartabat, dan bermaslahah. 

Namun, jika nafsu menguasai dan mendominasi akal serta agama manusia, maka ia akan berperangai sangat jahat dan buas. Nafsu membuat manusia lebih jahat daripada Iblis dan lebih buas daripada binatang.

Sama halnya dengan Noh Suk Min, karakter ini memiliki nafsu yang kuat untuk menjadi pimpinan perusahaan keluarganya (Mirae Group). Hal itu, membuat dia tega melakukan berbagai cara bahkan membunuh banyak orang untuk mencapai tujuannya. 

Hal sama juga terjadi di kehidupan nyata. Banyak orang yang jika sedang bernafsu akan menghalalkan berbagai cara untuk mencapai tujuan. Bahkan tega, merusak, menfitnah, sampai menghilangkan nyawa. 

Apalagi di musim pilpres sekarang, banyak orang yang bernafsu menjadikan pilihannya sebagai presiden Indonesia periode selanjutnya.

Karena itu, mari tetap utamakan akal, agama/hati nurani dalam kehidupan. Supaya kita tetap bisa menjadi manusia yang bisa memanusiakan manusia. Dan tidak kehilangan akal dan hati nurani, hanya untuk mencapai tujuan tertentu.