Liquid Glass di iOS 26: Desain Futuristik Apple yang Disukai tapi juga Disesali Banyak Pengguna

iphone
Sumber :
  • youtube

Olret – Belakangan ini, pembaruan iOS 26 membawa perubahan besar ke antarmuka iPhone dengan gaya baru bernama Liquid Glass. Apple mengklaim desain ini akan menghadirkan estetika yang lebih jernih, kedalaman visual, dan tampilan yang elegan—dengan widget transparan, kartu sistem yang melengkung, serta animasi dan efek kaca halus. 

Proyek Rahasia ‘More Slim’: Benarkah Samsung Belum Rela Melepaskan Obsesi Ponsel Ultra- Tipis?

Tapi meskipun tampil menarik di atas kertas dan demo, banyak pengguna langsung menyuarakan rasa frustrasi setelah mencoba pembaruan ini secara nyata. Mereka merasa bahwa kecantikan visual Liquid Glass kadang mengorbankan kenyamanan, kejelasan teks, dan performa, terutama di iPhone generasi lama.

Masalah utama yang disuarakan yakni keterbacaan teks menurun, terutama saat background cukup terang atau ada wallpaper dengan pola ramai. Teks dan notifikasi terkadang menjadi sulit dilihat. 

Apple Catat Rekor Pendapatan Baru, Bisnis Layanan Kian Menguat di Kuartal Akhir 2025

Efek visual berlebihan. Efek transparansi, pantulan dan efek “kartu kaca atau empered glass” yang terlalu mencolok disebut sebagai mengganggu bahkan membuat mata lelah. 

Animasi dan transisi terasa lambat pada perangkat lama. Pengguna melaporkan lag saat membuka aplikasi, saat beralih layar, dan saat animasi kompleks dijalankan. 

Apple Sederhanakan Tombol Kamera di iPhone 18 Demi Efisiensi Produksi

Daya baterai cepat terkuras dan perangkat menjadi agak lebih panas setelah pembaruan besar. Beberapa pengguna menyebut bahwa setelah update, persentase baterai menurun lebih cepat dari biasanya. 

Desain ikon dan efek sorot (“highlight/glow”) di ikon aplikasi terkadang menciptakan ilusi optik bahwa ikon tampak miring, terutama dalam mode gelap (dark mode). 

Respon dan Penyesuaian dari Apple

Apple tampaknya menyadari bahwa desain baru ini memicu banyak kritik. Dari versi beta ke beta, ada beberapa penyesuaian:

Di beta 3, transparansi beberapa elemen dikurangi karena para penguji menyebut bahwa elemen seperti bilah navigasi, tombol, dan tab terlalu jelas (transparan) hingga menyulitkan membaca teks. 

Salah satu fitur aksesibilitas yang disediakan Apple adalah opsi Reduce Transparency (Kurangi Transparansi) di Settings → Accessibility → Display & Text Size, yang memungkinkan pengguna membuat elemen UI menjadi lebih buram/lebih tebal agar konten lebih mudah terbaca. 

Ada juga opsi untuk meningkatkan kontras tampilan guna memperjelas batas-batas ikon, teks, dan elemen UI lainnya. 

Pengguna iPhone model lebih lama tampaknya paling merasakan dampaknya. Karena efek grafis, animasi, dan transparansi memerlukan lebih banyak daya dan render, perangkat dengan spesifikasi rendah atau CPU/GPU yang sudah agak tua akan lebih mudah terasa lambat atau panas. 

Pengguna dengan masalah penglihatan (termasuk yang hanya sedikit menurun / usia) juga mengeluh bahwa desain baru ini membuat teks kurang jelas, terutama dalam kondisi lensa gelap atau pencahayaan rendah. 

Liquid Glass adalah usaha Apple untuk merombak tampilan visual iOS agar terasa lebih modern, bersih, dan futuristik. Namun, dari penggunaannya sehari-hari hasilnya belum optimal untuk semua orang. Ada kompromi antara gaya dan fungsi—dan banyak pengguna merasa fungsi (seperti kejelasan, kecepatan, efisiensi baterai) sedikit dikorbankan oleh efek visual yang menantang.

Jika kamu mempertimbangkan memperbarui ke iOS 26 tapi memakai iPhone lebih tua, atau sensitif terhadap kejelasan teks dan performa, mungkin ada baiknya menunggu versi setelah patch-pertama selesai (misalnya .1 atau .2), atau dulu coba fitur aksesibilitas seperti Reduce Transparency dan Increase Contrast. Banyak pengguna yang menyebut bahwa mereka “akan terbiasa”, tapi menurut saya, perubahan visual besar seperti ini idealnya tetap mempertimbangkan kenyamanan semua pengguna sejak awal.

Sumber: macrumors.