Kenapa Baterai iPhone dan Samsung Galaxy Tidak Sebesar Ponsel China? Ini Alasannya

kapasitas baterai ponsel
Sumber :
  • youtube

OlretBaterai menjadi faktor krusial dalam menentukan kualitas dan pengalaman pengguna ponsel pintar. Namun, di tengah tren ponsel China yang menawarkan kapasitas baterai jumbo hingga 8.000 mAh bahkan 10.000 mAh, mengapa Apple dan Samsung masih bertahan di kisaran 5.000 mAh?

Harga iPhone 17 Naik Rp800 Ribu, Tapi Desain Masih Sama? Ini Penjelasannya!

Ternyata, ada sejumlah alasan logis dan strategis di balik keputusan dua raksasa teknologi ini. Berikut penjelasannya:

1. Prioritaskan Keamanan dan Reputasi Global

iPhone 17 Pro Hadirkan Warna Oranye Baru yang Unik & Elegan! Ini Penampakan dan Artinya

Apple dan Samsung memegang standar keselamatan produk yang sangat ketat. Sebagai pemimpin pasar global, mereka tidak bisa mengambil risiko dengan memperkenalkan teknologi baterai baru tanpa riset dan pengujian yang matang.

Teknologi baterai silikon-karbon—yang memungkinkan kapasitas lebih besar—masih terbilang baru dan mulai diterapkan sejak 2024 oleh Group14 Technologies (AS) dan Amperex Technology (Hong Kong). Meski menjanjikan, teknologi ini belum sepenuhnya teruji untuk skala massal pada perangkat flagship seperti iPhone dan Galaxy. Produsen besar cenderung menunggu teknologi ini benar-benar matang dan aman sebelum diadopsi secara luas.

Galaxy S25 FE Meluncur Lebih Cepat! Siap Jadi Penantang iPhone 16 dan Galaxy S27

2. Batas Regulasi Internasional

Regulasi ketat turut memengaruhi keputusan produsen dalam menentukan kapasitas baterai. Departemen Perhubungan Amerika Serikat menetapkan batas pengiriman baterai lithium-ion pada kisaran 100Wh—setara dengan sekitar 5.000 mAh—agar tidak diklasifikasikan sebagai barang berbahaya.

Artinya, membawa baterai berkapasitas besar dalam jumlah besar, terutama untuk ekspor global, akan meningkatkan biaya logistik dan memperketat prosedur pengiriman. Ini menjadi pertimbangan penting bagi produsen yang beroperasi di pasar Amerika Serikat dan Eropa.

3. Optimalisasi Lebih Diutamakan Ketimbang Kapasitas

Apple dan Samsung lebih memilih mengoptimalkan sistem operasi, efisiensi chip, dan manajemen daya daripada sekadar menambah kapasitas baterai. Dengan pengisian cepat dan efisiensi daya tinggi, ponsel flagship mereka sudah cukup untuk penggunaan sehari penuh.

Sebagian besar pengguna juga terbiasa mengisi daya di malam hari. Bagi banyak konsumen, memiliki baterai yang bertahan dua atau tiga hari bukanlah kebutuhan mendesak, apalagi jika harus mengorbankan desain ramping atau meningkatkan risiko keamanan.

Bukan karena tertinggal, tapi Apple dan Samsung menempuh pendekatan berbeda. Mereka lebih berhati-hati dalam mengadopsi teknologi baterai baru, mempertimbangkan faktor keselamatan, regulasi global, dan kenyamanan pengguna. Sementara ponsel China berani mengambil lompatan lebih cepat, raksasa seperti Apple dan Samsung fokus pada konsistensi, efisiensi, dan kepercayaan jangka panjang.