Oppo Jadi Pemimpin Smartphone Asia Tenggara, Samsung Nomor Berapa?

OPPO Find N3
Sumber :
  • gsmarena

OlretOppo untuk pertama kalinya melampaui Samsung dalam memimpin pasar smartphone Asia Tenggara dengan pangsa pasar 18%.

Lini Ponsel Kelas Menengah Samsung Terbaru, Benarkah Galaxy A57 Gantikan Galaxy A56?

Menurut firma riset pasar Canalys, daya beli ponsel pintar di Asia Tenggara telah pulih pada tahun 2024, mencapai 96,7 juta unit, meningkat 11% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, setelah mengalami penurunan selama dua tahun berturut-turut.

Oppo memimpin dengan 16,9 juta ponsel cerdas yang dikirimkan, naik 14% dan menguasai 18% pangsa pasar. Samsung menyusul di posisi kedua dengan 16,6 juta unit, meraih pangsa pasar 17%. Dua merek China lainnya, Xiaomi dan Transsion, menduduki peringkat ketiga dengan pangsa pasar 13%.

iPhone 16 Pro Max : Masih Sangat Laris Meski Sudah Lebih dari 1 Tahun Sejak Diluncurkan!

Pada kuartal keempat tahun 2024 saja, pasar Asia Tenggara tumbuh sebesar 3% mencapai 24,4 juta ponsel pintar. Merek Transsion memimpin berkat bisnis yang baik di Indonesia dan Filipina dengan 4,1 juta unit.

Oppo

Photo :
  • vnexpress.net

Proyek Rahasia ‘More Slim’: Benarkah Samsung Belum Rela Melepaskan Obsesi Ponsel Ultra- Tipis?

Oppo (tidak termasuk OnePlus) berada di peringkat kedua dengan 3,9 juta unit. Xiaomi berada di peringkat ketiga berkat dorongannya ke segmen berbiaya rendah, sementara Samsung menempati peringkat keempat dengan 3,6 juta unit.

Di Vietnam saja dalam tiga bulan terakhir tahun 2024, Oppo juga naik ke posisi teratas dengan pangsa pasar 25%, mendorong Samsung ke posisi kedua dengan pangsa pasar 22%.

Apple, Xiaomi, dan Realme mempertahankan urutan yang sama dengan pangsa pasar masing-masing 20%, 17%, dan 6%. Oppo juga menempati peringkat pertama di Thailand, sementara Xiaomi peringkat pertama di Malaysia, Vivo nomor satu di Indonesia.

Data Canalys didasarkan pada sell-in, yang berarti jumlah ponsel pintar yang dikirim dari perusahaan telepon ke distributor, dan bukan sell-out, yang berarti jumlah ponsel cerdas yang dikirimkan ke konsumen. Indeks sell-in dan sell-out tidak sama namun berkaitan, karena dalam industri retail smartphone, toko harus menjual untuk restock untuk menghindari persediaan.

“Pasar ponsel pintar di Asia Tenggara telah pulih dengan kuat, jauh melebihi tingkat pertumbuhan global sebesar 7%,” kata analis Canalys, Le Xuan Chiew. Namun, berlawanan dengan tren global, rata-rata harga jual smartphone (ASP) di kawasan mengalami penurunan akibat meningkatnya “sensitivitas harga” konsumen.

Laporan tersebut menyebutkan kesuksesan Oppo berasal dari kalibrasi produk dan investasi di segmen yang lebih mahal. A18 adalah versi terlaris sementara A3x diganti mereknya untuk membantu peringkat produk di segmen yang lebih tinggi.

Halaman Selanjutnya
img_title