Mengapa Baterai 6.000 mAh Akan Menjadi Standar Smartphone Berbiaya Rendah?

Ponsel Android Premium Tahun 2023
Sumber :
  • Google Image

Olret – Setelah perlombaan dalam hal konfigurasi, kamera, frekuensi pemindaian, mungkin perlombaan berikutnya antar produsen di segmen ponsel pintar berbiaya rendah mungkin adalah daya tahan baterai atau baterai besar seperti 6.000 mAh misalnya.

Redmi 15C Resmi Meluncur, Ini 3 Keunggulan dan 2 Kekurangan yang Wajib Anda Tahu Sebelum Beli!

Lalu mengapa baterai 6.000 mAh akan menjadi standar baru untuk smartphone berbiaya rendah? Mari kita analisa bersama!

Baterai 6.000 mAh akan menjadi "penyelamat" bagi smartphone modern

Daya tahan baterai selalu menjadi perhatian utama para pengguna ponsel pintar. Dengan meningkatnya kebutuhan penggunaan, mulai dari menonton film, bermain game, menjelajahi web hingga bekerja dan belajar online, baterai berkapasitas 6.000 mAh hadir sebagai “penyelamat” bagi pengguna.

Google Pixel 10 Pro Fold: Lipat Awet, Flagship AI Tanpa Tantangan

Dengan kapasitas besar tersebut, pengguna bisa nyaman menggunakan ponsel sepanjang hari tanpa perlu khawatir kehabisan baterai di tengah jalan.

Artinya, pengalaman pengguna akan meningkat secara signifikan, tidak perlu lagi khawatir harus membawa pengisi daya cadangan atau mencari stopkontak kapan pun, di mana pun.

Perlombaan teknologi baterai inilah yang mendorong tren baterai besar

Tren baterai besar tidak hanya datang dari permintaan pengguna tetapi juga karena terus berkembangnya teknologi baterai. Produsen terus melakukan perbaikan untuk menciptakan baterai berkapasitas lebih besar tanpa menambah ukuran dan berat perangkat.

Halaman Selanjutnya
img_title
Google Pixel 10 Pro dan Pro XL: Flagship AI Serius yang Layak Dipertimbangkan