Yenny Wahid : Saya Gak Pernah Nyodorin Diri Jadi Cawapres Mas Anies

Yenny Wahid
Sumber :
  • viva.co.id

OlretTwitter memang selalu memberikan informasi yang menarik dari berbagai belahan dunia. Bahkan cuitan demi cuitan yang menarik selalu mendapatkan perhatian warganet untuk menyimaknya. Salah satunya adalah cuitan dari Yenny Wahid dan mendapatkan respon dari Jansen Sitindaon.

Berikut cuitan selengkapnya yang olret kutip dari kedua tokoh tersebut yaitu @jansen_jsp dan @yennywahid.

Cuitan Yenny Wahid

Saya gak pernah nyodorin diri jadi cawapres mas Anies lho.. saya cuma merespon lamaran yang datang. Justru saya mendukung mas AHY jadi cawapres Mas Anies..  

Kalau situ belum apa2 udah menolak saya, pas bossmu butuh dukungan, saya emoh lho.. ??

Jansen Sitindaon

Banyak wartawan nanya saya soal ini. Sekalian disini saya jawab secara umum utk semua. Jadi jawaban ini bukan hanya terkait berita mbak Yenny dibawah saja. Namun sekali lagi sifatnya umum, utk semua yg berminat mengisi posisi Cawapres di koalisi perubahan:

“Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dgn segala atribusi yg melekat dalam diri beliau. Namun utk posisi Wapres di koalisi perubahan, buat  saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yg lain.

Karena jika koalisi ini menang, sebagaimana namanya perubahan, banyak hal yg ingin kami ubah. Dan idealnya Cawapres perubahan ini memang yg selama ini wajahnya merepresentasikan hal itu.

Agar koalisi ini juga semakin kuat posisi dan brandingnya di rakyat yang ingin perubahan. Dimana semakin hari semakin besar dan luas dukungannya. Tentu mereka akan bingung jika koalisi yg katanya mengusung perubahan malah mencalonkan tokoh yang bukan perubahan, apalagi dia tokoh “status quo” atau bagian dari rezim ini. Baik dia bagian inti atau pinggiran rezim ini.

Tentu jikapun saya misalnya jadi pak Jokowi termasuk para pendukung rezim ini, pasti akan tidak sukalah: “anda selama ini ikut menikmati rezim ini kok malah tiba-tiba mau mengkritiknya dan pindah ke barisan perubahan lagi”.

Jadi ini sebenarnya utk kebaikan bersama. Biarlah teman2 yg selama berada dan ikut di rezim ini: mendukung lanjutkan, kami yg diluar mengusung perubahan. Biar nanti rakyat yg menentukan di pemilu siapa yg menang dan mendapat dukungan terbanyak.

——

Dapat saya pahami, karena yg jadi perhatian saat ini adalah soal pengisian posisi Cawapres — karena tinggal ini yg kosong dan koalisi perubahan ini juga sudah cukup syarat berlayar 20 porsen — tentulah banyak peminat dari luar sana yg merasa dirinya pantas dan ingin mengisi posisi itu.

Jadi bagi para peminat, jika diri anda selama ini tidak merepresentasikan perubahan — apalagi jadi bagian dan ikut menikmati rezim ini — saya pribadi berharap anda cari koalisi lain saja jika mau jadi Cawapres.

Saya pribadi akan menentang anda, minimal di rapat-rapat di partai saya Demokrat yg adalah pemegang 9,3 % (porsen) dalam koalisi perubahan ini. Soal apakah pendapat saya itu akan menang atau kalah, tidak terlalu penting buat saya. Penting saya akan bersuara menentang dan menolak anda yg tidak merepresentasikan perubahan namun ingin jadi Cawapres di koalisi ini.

Selamat menuju pemilu utk kita semua.

NB: tulisan ini adalah pendapat pribadi saya.

Hormatku,

— JANSEN SITINDAON