Kisah Kelam Bang Jerry: Dari Korban Bully Menjadi Preman dengan Ajian Belut Putih

Ajian Belut Putih
Sumber :
  • Youtube Malam Mencekam

Olret – Bang Jerry hanyalah pemuda lugu yang sering di-bully di tempat kerjanya. Fisiknya kecil, pembawaannya pendiam, dan setiap hari ia harus menghadapi perlakuan tak adil dari atasan dan rekan kerja.

Dendamnya memuncak dan dorongan untuk membalas membuat Bang Jerry nekat mencari "ilmu" untuk melindungi diri. Ia pergi ke Cirebon dan bertemu dengan seorang guru spiritual yang mengajarkannya ajian Belut Putih.

Ajian Perlindungan dan Penyamaran

 

Ajian Belut Putih bukan sekadar ilmu biasa. Konon, ajian ini membuat tubuh kebal terhadap senjata tajam dan membuat wajah pemiliknya mudah dilupakan oleh musuh. Ini adalah perpaduan sempurna antara perlindungan dan penyamaran.

Namun, untuk mendapatkannya, Bang Jerry harus menjalani tirakat berat. Selama tujuh hari, ia hanya makan singkong dan air putih, berpuasa di sebuah musala tua dekat kuburan.

Malam-malamnya dipenuhi dengan gangguan gaib, mulai dari sosok raksasa bermata merah hingga macan putih sebesar truk yang mengelilinginya. Ketakutan itu membuatnya pasrah dan berdoa. Anehnya, setelah semua cobaan itu, ia merasa tubuhnya diselimuti energi licin seperti belut, pertanda ajian tersebut telah menyatu dengannya.

Kekuatan yang Menjerumuskan

 

Ilmu yang didapat Bang Jerry terbukti ampuh ketika ia mulai bekerja sebagai debt collector. Diuji dalam bentrokan dengan preman, ia tak terluka sedikit pun oleh tebasan golok. Julukan "kebal" pun melekat padanya, membuat namanya disegani di jalanan.

Sayangnya, kekuatan itu justru menariknya ke jalan yang gelap. Ia mulai menggunakan ajiannya untuk melampiaskan dendam masa lalu, menikmati uang haram dari "sistem 86" yang membuatnya hidup foya-foya. Ia melupakan semua pantangan yang diberikan gurunya: jangan mabuk, berjudi, atau bermain perempuan.

Hilang Kekuatan, Muncul Penyesalan

 

Pelanggaran pantangan itu berakibat fatal. Dalam sebuah bentrokan, ajian Belut Putihnya tiba-tiba menghilang. Sebuah pisau kecil berhasil menembus kulitnya, dan ia roboh dipukuli massa. Bang Jerry tersadar di rumah sakit, menyadari bahwa ia telah kehilangan segalanya.

Kini, Bang Jerry telah meninggalkan kehidupan lamanya sebagai debt collector. Ia memilih hidup tenang, menyesali jalan yang pernah ia tempuh. Ia menyadari bahwa ilmu yang seharusnya melindunginya justru mengubahnya menjadi seorang penjahat.