6 Besar Liga Primer Inggris Menderita: Son Heung Min, Rashford dari "Sayang" Jadi "Utang"

Olret – Menjelang musim 2025/26, Liga Primer Inggris menghadapi serangkaian masalah yang belum terselesaikan dalam skuad mereka, termasuk pelepasan pemain, pemrosesan kontrak, hingga keinginan bintang untuk hengkang.

Setiap klub memiliki masalah mendesak yang harus diselesaikan sebelum kompetisi resmi bergulir.

Arsenal: Masa depan pemain yang tidak direncanakan telah ditentukan

Saat ini, Arsenal perlu mengklarifikasi masa depan beberapa pemain yang dipinjamkan musim lalu seperti Fabio Vieira, Reiss Nelson, dan Albert Sambi Lokonga.

Lokonga tampaknya akan meninggalkan Emirates ketika kontraknya berakhir, tetapi klub mengaktifkan klausul perpanjangan 1 tahun agar memiliki waktu untuk menjual pemain tersebut senilai £17 juta.

Oleksandr Zinchenko adalah nama yang paling menonjol di antara para pemain yang masih berada di klub tetapi tidak dalam rencana jangka panjang. Bek Ukraina tersebut memasuki tahun terakhir kontraknya dan Arsenal siap mendengarkan tawaran untuknya.

Arsenal telah meningkatkan kemampuan mereka dalam menjual pemain, dengan mendatangkan Emile Smith Rowe, Eddie Nketiah, dan Aaron Ramsdale senilai £70 juta musim lalu.

Mereka juga melepas Nuno Tavares ke Lazio dengan harga sekitar £7 juta setelah dipinjamkan selama satu musim. Namun, menjual Vieira, Nelson, atau Lokonga dengan harga yang sama akan lebih sulit.

Chelsea: "Inventaris" dan Tekanan Gaji

Chelsea terus menghadapi masalah "inventaris" pemain setelah banyak musim transfer yang menarik. Sejumlah besar bintang yang dijual atau baru saja kembali dari masa peminjaman telah mulai berlatih di Cobham - sementara tim utama baru saja berpartisipasi dalam Piala Dunia Antarklub di AS.

Contoh kasusnya adalah Ben Chilwell. Bek kiri Inggris ini diumumkan oleh pelatih Enzo Maresca musim lalu bahwa ia tidak masuk dalam rencana dan dipinjamkan ke Crystal Palace. Meskipun kontraknya masih tersisa 2 tahun, ia harus segera mencari klub baru.

Raheem Sterling juga mengalami hal serupa. Gelandang berusia 30 tahun ini gagal menunjukkan performa impresif selama masa peminjamannya di Arsenal. Gajinya yang tinggi menjadi kendala utama yang membuat klub-klub enggan mendekatinya.

Situasi ini memaksa Chelsea untuk bertindak cepat jika ingin merampingkan skuad dan memperbaiki kondisi keuangan mereka di bawah regulasi Financial Fair Play (FFP).

MU: Kuat dengan 5 "pemain surplus"

Masalah terbesar pelatih Ruben Amorim saat ini adalah menjual pemain yang tidak lagi masuk rencana. Marcus Rashford, Alejandro Garnacho, Antony, Jadon Sancho, dan Tyrell Malacia saat ini tinggal terpisah dan tidak diizinkan mengikuti sesi latihan resmi di pusat latihan Carrington.

Rashford ingin pindah ke Barcelona, Garnacho sedang dipantau ketat oleh Chelsea, Real Betis berharap dapat mempertahankan Antony setelah ia bermain bagus di La Liga.

Sementara itu, Sancho membuat banyak tim "mengerutkan kening" karena gajinya yang tinggi, dan Malacia hampir kehilangan nilainya karena cedera berkepanjangan.

Tim-tim mungkin menunggu hingga batas waktu transfer (1 September) untuk menekan harga MU, sementara "Setan Merah" perlu menjual lebih awal untuk berinvestasi kembali. Bukan tidak mungkin beberapa nama lain seperti Rasmus Hojlund dapat pergi jika harganya tepat.

Liverpool: 2 talenta muda ragu dengan masa depan mereka

Belum lama ini, Liverpool menjual Jarell Quansah ke Leverkusen dengan harga £35 juta, menunjukkan bahwa mereka bersedia bernegosiasi jika menerima tawaran yang sesuai.

Saat ini, tim sedang mempertimbangkan masa depan bintang muda Harvey Elliott dan Tyler Morton setelah penampilan impresif mereka di turnamen U-21 Eropa. Elliott dinobatkan sebagai "Pemain Terbaik Turnamen" dan diminati oleh RB Leipzig.

Meskipun tidak berniat menjual, Liverpool juga menilai Elliott sekitar £50 juta. Musim lalu, pemain berusia 22 tahun itu hanya bermain sebagai starter dalam 2 pertandingan di Liga Premier, yang membuatnya mempertimbangkan opsi yang lebih cocok.

Tyler Morton kemungkinan besar akan hengkang secara permanen untuk mencari tempat bermain di tim utama. Ajax, Braga, dan Club Brugge terus memantau perkembangannya. Leverkusen mencoba meminjamkannya musim panas lalu, tetapi Liverpool hanya bersedia menjualnya secara penuh dengan harga sekitar £20 juta.

Man City: Sulit Menjual Bintang Bergaji Tinggi

Meskipun pelatih Pep Guardiola telah menyatakan keinginannya untuk mengurangi jumlah pemain, Man City belum mengurangi jumlah pemain. Selain Kyle Walker yang telah bergabung dengan Burnley, Jack Grealish, Kalvin Phillips, dan James McAtee masih mencari destinasi baru.

Masalahnya, tim mana yang akan bersedia membeli mereka dengan biaya transfer dan gaji yang tinggi saat ini?

Sementara itu, Ederson, John Stones, dan Ilkay Gundogan—yang sebelumnya dirumorkan akan hengkang—telah mengumumkan kepindahan mereka. Hal ini membuat skuad Man City lebih padat daripada yang diinginkan Guardiola. Jika situasi ini tidak diatasi, tim Etihad akan memasuki musim baru dengan skuad yang rumit dan sulit dirotasi.

Tottenham: Keputusan sulit bagi Son Heung Min

Tottenham memasuki masa transisi di bawah pelatih kepala baru, Thomas Frank. Masalah terberat yang dihadapi sang pelatih adalah menentukan masa depan Son Heung Min, kapten dan ikon klub.

Penyerang Korea Selatan ini telah kehilangan performa puncaknya di usia 33 tahun, tetapi masih memiliki pengaruh besar di ruang ganti.

Kasus Christian Romero memang kontroversial. Bek tengah asal Argentina ini selalu memberikan ketenangan bagi lini pertahanan ketika berada dalam kondisi fisik prima, tetapi ia sering cedera atau terkena sanksi larangan bertanding. Atletico Madrid tertarik pada Romero.

Jika Son Heung Min dan Romero hengkang di bursa transfer, Tottenham akan kehilangan para pemimpin penting. Namun, penyegaran skuad mungkin diperlukan bagi sang juara Liga Europa.