Wasit Final MU - Tottenham Terbukti Terima Suap?
- getty image
Olret – Persatuan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) baru saja secara resmi mengumumkan bahwa wasit Jerman Felix Zwayer akan memimpin pertandingan final Liga Europa antara Tottenham dan Manchester United.
Menurut jadwal, final Liga Europa antara MU dan Tottenham akan berlangsung pada 22 Mei di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol.
Felix Zwayer, 43, adalah salah satu wasit paling berpengalaman di panggung internasional, setelah memimpin pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions musim ini antara PSG dan Arsenal, serta semifinal Euro 2024 antara Inggris dan Belanda musim panas lalu.
Namun, di samping resumenya yang mengesankan, wasit asal Berlin ini juga telah menimbulkan kontroversi besar dalam kariernya. Pada tahun 2005, Zwayer diketahui menerima £250 dari wasit Robert Hoyzer dalam skandal pengaturan pertandingan yang menggemparkan sepak bola Jerman.
Akibatnya, ia diskors selama enam bulan, sementara Hoyzer menerima hukuman penjara lebih dari dua tahun dan dilarang secara permanen berpartisipasi dalam kegiatan sepak bola.
Meski demikian, Zwayer terus mengembangkan kariernya dan menjadi salah satu wasit top Eropa. Dia telah memimpin lebih dari 685 pertandingan profesional, termasuk banyak pertandingan penting Bundesliga dan Piala Eropa.
Salah satu pertandingan paling kontroversial yang dipimpinnya adalah “Der Klassiker” antara Bayern Munich dan Borussia Dortmund pada tahun 2021, ketika ia menghadiahkan penalti kepada Bayern setelah handball Mats Hummels.
Keputusan ini mendorong Jude Bellingham, yang saat itu bermain untuk Dortmund, mengkritiknya secara terbuka dan mengungkit masa lalunya terkait pengaturan pertandingan.
Bellingham kemudian didenda £34.000 oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman atas komentarnya. Sementara itu, Zwayer juga menawarkan untuk berbicara langsung dengan Bellingham untuk mengklarifikasi masalah tersebut, ia menegaskan bahwa hal terpenting adalah membantu pemain Inggris itu memahami bahwa tuduhan semacam itu dapat memengaruhi reputasi dan ketidakberpihakannya.
Musim ini, Zwayer telah memimpin tujuh pertandingan Liga Champions dan hanya satu pertandingan Liga Europa antara Olympiacos dan Bodo/Glimt di babak 16 besar.
Pemilihan Zwayer oleh UEFA untuk final sekali lagi memicu kontroversi di kalangan penggemar sepak bola, karena masa lalunya tetap menjadi subjek sensitif bagi banyak penggemar sepak bola.
Sumber : https://www.techz.vn/205-525-1-trong-tai-bat-tran-chung-ket-mu-tottenham-bi-phat-hien-nhan-hoi-lo-phai-ngoi-tu-vi-dan-xep-ty-so-ylt649804.html