15 Kuil yang Wajib Dikunjungi di Bangkok, Serasa di Kota Malaikat!
7. Wat Mahathat
Wat Mahathat
- google image
Wat Mahathat (atau lebih tepatnya Wat Mahathat Yuwarajarangsarit Rajaworamahavihara) dibangun pada masa Ayutthaya. Ini adalah salah satu dari 10 kuil kerajaan kelas tertinggi di Bangkok, digunakan untuk upacara kerajaan berkat lokasinya yang strategis antara Grand Palace dan Royal Palace.
Terletak di dalam halaman kuil adalah lembaga pendidikan tinggi tertua untuk biksu Buddha di Thailand dan pusat penting untuk studi agama Buddha dan meditasi. Wat Mahatat telah menjadi tempat populer untuk belajar Meditasi Vipassana, dengan beberapa kelas dilakukan dalam bahasa Inggris. Tepat di seberang Wat Mahatat adalah pasar jimat raksasa, yang jauh melampaui beberapa penjual di jalan setapak.
8. Wat Suthat Thepwararam
Wat Suthat Thepwararam
- u-repot
Wat Suthat, lebih dikenal dengan Ayunan Raksasa merah yang berdiri di pintu masuknya, adalah salah satu kuil tertua dan paling mengesankan di Bangkok. Ini memiliki kapel yang elegan dengan atap yang luas, mural dinding yang megah dan panel pintu kayu jati ukiran tangan yang indah.
Pembangunan candi ini ditugaskan oleh Raja Rama I (1782-1809), untuk melindungi patung Buddha perunggu abad ke-13 yang diangkut dengan perahu dari Sukhothai, tetapi akhirnya selesai pada masa pemerintahan Raja Rama III (1824-1851).
Terletak di kawasan Kota Tua, tepat di sebelah timur Royal Field, Anda dapat dengan mudah menggabungkan kunjungan ke Wat Suthat dengan Kuil Buddha Zamrud, Istana Agung, dan Wat Pho
9. Wat Prayoon
Wat Prayoon
- u-repot
Wat Prayoon, atau Wat Rua Lek, terletak di sisi barat Sungai Chao Praya. Dibangun pada masa pemerintahan Raja Rama III, fitur luar biasa dari kuil ini termasuk chedi (pagoda) berbentuk lonceng besar yang terbalik, rumah roh perumahan gunung penyu, dan sebuah kolam tempat pengunjung dapat memberi makan kura-kura.
Kuil ini terletak di sisi sungai Thonburi, di kaki Jembatan Memorial (Saphan Phut). Daerah ini berada di tepi selatan komunitas Portugis lama (Kuthi Jeen), daerah yang diperuntukkan bagi para pedagang Portugis dan pejabat pemerintah selama Periode Rattanakosin Awal (setelah Ayutthaya dihancurkan dan Raja Rama I mendirikan ibu kota baru di Thonburi).