Dua Dosa Tertua: Mengupas Sifat Iblis yang Menghancurkan Hidup Kita
- Youtube Masih Lurus
Olret – Tahukah Anda bahwa dosa paling tua di alam semesta bukanlah pencurian atau pembunuhan, melainkan dua sifat sederhana yang jika diabaikan, bisa merenggut kebahagiaan sejati kita?
Ustadz Khalid Basalamah dalam ceramahnya mengenai "Sifat-sifat Iblis yang Ada Pada Manusia" mengungkap bahwa inti dari seluruh kehancuran moral umat manusia berakar dari dua dosa pertama yang dilakukan oleh Iblis: Kesombongan dan Kebencian.
Mari kita bedah bagaimana dua racun ini ditanamkan Iblis ke dalam hati kita, dan bagaimana cara membasminya.
1. Racun Pertama: Si Bongkak yang Enggan Mengakui Salah
Jauhi Sikap Sombong Atau Pamer
- Freepik.com
Saat Allah memerintahkan semua makhluk untuk sujud kepada Adam, Iblis menolak. Alasannya? Kesombongan.
Ia merasa dirinya lebih mulia, diciptakan dari api, sementara Adam hanyalah tanah. Kesombongan ini bukan hanya sekadar merasa lebih baik; ia adalah akar dari segala keburukan:
Ciri Orang Sombong: Menurut Ustadz Khalid Basalamah, ciri utama orang sombong adalah selalu mencari alasan untuk membenarkan dirinya, bahkan ketika jelas-jelas bersalah.
Sifat ini jugalah yang membuat Iblis tidak mau bertaubat setelah diusir dari surga. Ketika Anda berdebat mati-matian hanya untuk membuktikan Anda benar, padahal hati kecil Anda tahu salah, saat itulah bibit Iblis telah bersemi.
2. Racun Kedua: Si Pendendam yang Menyebar Permusuhan
Seo Ye Ji Balas Dendam Dalam Drama Terbaru Eve
- tvN
Alih-alih memohon ampunan, Iblis justru meminta perpanjangan usia hingga hari kiamat. Bukan untuk beribadah, melainkan untuk melancarkan dosa kedua: Permusuhan dan Kebencian terhadap keturunan Adam.
Iblis berjanji akan menyesatkan manusia dari segala penjuru: dari depan, belakang, kanan, dan kiri. Target utamanya? Menghancurkan hubungan antarmanusia dan memicu konflik.
Inilah mengapa pertengkaran rumah tangga, pertikaian antar saudara, dan fitnah di tengah masyarakat menjadi 'prestasi' tertinggi bagi Iblis. Ia bertekad menyebarkan permusuhan dan kebencian melalui hal-hal yang sering kita anggap remeh, seperti:
- Lisan yang Tidak Terkontrol: Mencela, menggunjing, dan menyakiti orang lain dengan perkataan.
- Hasad (Iri Hati): Tidak senang melihat nikmat orang lain.
- Memutuskan Tali Persaudaraan: Mendiamkan saudara lebih dari tiga hari, yang berakibat amalan kita ditangguhkan di sisi Allah.
Cara Membentengi Diri: Mengikuti Jejak Adam, Bukan Iblis
Kisah Adam dan Hawa menjadi kunci pertahanan kita. Meskipun keduanya melakukan kesalahan fatal (memakan buah terlarang), mereka segera bertaubat.
Perbedaan mendasar Adam dan Iblis:
Lalu, bagaimana cara konkret kita menutup pintu Iblis? Ustadz Khalid Basalamah menekankan tiga kualitas utama orang bertakwa (QS. Ali Imran: 134), yang merupakan benteng terkuat:
1. Kuat dalam Infak
Berinfak, baik saat lapang maupun sempit. Lawan dari infak adalah bakhil (pelit), yang merupakan bisikan Iblis yang paling kuat di urusan harta.
2. Mampu Menahan Amarah
Emosi adalah pintu masuk terbesar bagi Iblis untuk merusak hubungan. Jaga amarah, kecuali jika sudah terjadi pelanggaran terhadap hukum Allah.
3. Suka Memaafkan Kesalahan Orang
Memaafkan adalah langkah awal membersihkan hati dari dendam dan kebencian. Ketika Anda memaafkan, Anda tidak hanya membebaskan orang lain, tetapi juga membebaskan diri sendiri dari siksaan hati yang ditanam Iblis.
Pada akhirnya, Iblis hanya bisa membisikkan; ia tidak punya kekuatan untuk memaksa. Kekuatan itu datang dari diri kita sendiri, ketika kita memilih untuk menyerah pada kesombongan dan kebencian, atau memilih untuk segera bertaubat dan memaafkan, mengikuti jejak Ayah kita, Adam, untuk meraih ampunan dan surga.