Jangan Pernah Sungkan! Inilah Alasan Mengejutkan Kenapa Kamu Wajib Menagih Utang Temanmu!
- U-Repot
Olret – Pernahkah kamu meminjamkan uang pada teman, berharap dia segera mengembalikan, tapi yang ada malah 'hilang ditelan bumi'?
Atau lebih parah, dia malah lebih galak daripada kamu yang menagih? Hati-hati! Rasa sungkanmu itu bisa jadi bumerang, bukan cuma untukmu, tapi juga untuk temanmu sendiri!
Kita semua tahu, urusan utang piutang dalam pertemanan seringkali jadi ladang ranjau. Ekspektasi sering tak seindah kenyataan. Tapi tahukah kamu, ada alasan yang jauh lebih dalam dan mengerikan kenapa kamu tidak boleh sungkan menagih utang?
Hadits Rasulullah SAW yang Bikin Merinding: Utang Itu Penghalang Surga!
Mengapa Kita Tidak Boleh Sungkan untuk Menagih Utang Ini Alasannya
- Google Image
Banyak dari kita mungkin merasa "enggak enak" menagih utang ke teman. Takut merusak pertemanan, takut dicap matre, atau malah dimusuhi. Tapi, pernahkah kamu dengar hadits ini?
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ اْلعَاصِ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: يُغْفَرُ لِلشَّهِيْدِ كُلُّ ذَنْبٍ اِلاَّ الدَّيْنَ. مسلم
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Diampuni semua dosa orang yang mati syahid, kecuali hutang.” [HR. Muslim]
BAYANGKAN! Seorang syahid, yang mati membela agama Allah, semua dosanya diampuni. Tapi kecuali utang! Utang akan tetap menjadi penghalang baginya untuk masuk surga.
Kalau seorang syahid saja begitu berat bebannya karena utang, bagaimana dengan kita yang dosa-dosa lain masih menumpuk?
Menagih Utang: Bukti Sayang Sejati, Bukan Kebencian!
Ilustasi pinjaman pribadi
- freepik.com/author/jcomp
Selama ini, lingkungan pertemanan seringkali mencibir orang yang menagih utang. Mereka yang menagih justru dianggap jahat, perhitungan, bahkan perusak pertemanan. Padahal, justru sebaliknya!
Menagih Utang: Bukti Sayang Sejati, Bukan Kebencian!
Selama ini, lingkungan pertemanan seringkali mencibir orang yang menagih utang. Mereka yang menagih justru dianggap jahat, perhitungan, bahkan perusak pertemanan. Padahal, justru sebaliknya!
Menagih utang adalah perbuatan terpuji dan mulia!
Kamu sedang menolong temanmu: Dengan menagih, kamu membantu temanmu untuk segera melunasi tanggungannya di dunia sebelum ia berpulang. Kamu menyelamatkan dia dari beban yang akan menghalanginya di akhirat.
Wujud kepedulian: Kalau kita Muslim sejati, sudah seharusnya kita membantu saudara kita agar tidak terbebani utang hingga akhir hayat. Mengingatkan mereka untuk membayar adalah bukti sayang dan kepedulian yang tulus. Ini adalah investasi akhirat bagi temanmu!
Utang itu tanggungan berat: Utang itu bukan main-main. Ia akan selalu tercatat dan menjadi beban di pundak orang yang berutang, bahkan setelah ia meninggal.
Maka, jangan lagi sungkan menagih. Ketika ada yang meminjam uang, bicarakan baik-baik komitmen pembayarannya. Setelah kesepakatan tercapai, jangan ragu untuk menagih di tanggal yang sudah disepakati. Jangan biarkan rasa tidak enakmu membuat temanmu terjerembab dalam kesulitan akhirat.
Kalau Sungkanmu Tak Terbendung: Ikhlaskan Saja!
Bahaya pinjaman pribadi
Tapi bagaimana jika rasa sungkan itu benar-benar tak bisa dibendung, atau si peminjam memang sudah tidak ada harapan untuk membayar dan kamu sendiri sudah ikhlas?
Jika kamu sudah merasa benar-benar ikhlas melepaskan harta itu, biarkanlah. Anggap saja itu sedekah. Dengan begitu, tanggungan temanmu kepadamu akan lunas.
Namun, jangan sampai kamu tidak menagih tapi dalam hati masih dongkol, kesal, dan menggerutu. Itu justru akan menyiksa dirimu sendiri dan tetap tidak menyelesaikan masalah beban temanmu. Sebagai Muslim yang bijak, jika tak sanggup menagih tanpa beban hati, lebih baik ikhlaskan saja dengan tulus.
Semoga harta yang diikhlaskan itu akan diganti oleh Allah dengan yang lebih baik dan berlipat ganda. Aamiin.
Jadi, mulai sekarang, ubah pola pikirmu tentang menagih utang. Ini bukan tentang uang semata, tapi tentang menyelamatkan saudaramu dari jeratan utang di hadapan Allah. Beranikah kamu mengambil peran mulia ini?