Haji: Pengertian, Syarat, Rukun, Hingga Keutamaannya

mekkah
Sumber :
  • pinterest

 إِنَّ ٱلصَّفَا وَٱلْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ ٱللَّهِ

 Inna ṣ-ṣafā wa l-marwata min sha‘ā’iri llāh

 “Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah...”  (QS. Al-Baqarah: 158)

5. Tahallul

Mencukur atau memotong sebagian rambut kepala.

6. Tertib

Melaksanakan rukun-rukun di atas secara berurutan.

 

Keutamaan Haji

Ibadah haji memiliki banyak keutamaan, baik di dunia maupun akhirat:

Menghapus dosa

 مَنْ حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ، رَجَعَ كَيَوْمٍ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ

 “Man ḥajja falam yarfuth walam yafsuq, raja‘a kayawmi waladat-hu ummuh”

 “Siapa yang menunaikan haji lalu tidak berkata keji dan tidak berbuat fasik, maka ia akan kembali seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari & Muslim)

Mendapat surga

 ٱلْحَجُّ ٱلْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا ٱلْجَنَّةُ

 “Al-ḥajju l-mabrūru laysa lahu jazā’un illā l-jannah”

 “Haji yang mabrur tidak ada balasan lain baginya kecuali surga.” (HR. Bukhari & Muslim)

Simbol kesetaraan dan persatuan

Haji mempertemukan jutaan muslim dari berbagai negara dalam pakaian yang sama, tanpa perbedaan pangkat dan jabatan. Semua berdiri di hadapan Allah sebagai hamba.

 

Haji bukan hanya sekadar ibadah tahunan atau simbol kesalehan. Ia adalah perjalanan hati, momentum transformasi diri, dan bukti cinta sejati kepada Allah. Setiap langkah di Tanah Suci membawa makna. Setiap doa di antara jutaan manusia adalah jeritan jiwa yang rindu pulang kepada-Nya.

Maka jangan tunggu “nanti” jika hari ini bisa mulai bersiap. Sisihkan rezeki, kuatkan tekad, dan teruslah berdoa agar Allah menyisipkan nama kita di antara para tamu-Nya.

Karena haji bukan tentang siapa yang punya banyak, tapi siapa yang sungguh-sungguh ingin datang.