Bismillah, Semoga Hijrah Ini Istiqomah dan Allah Ridhoi.
Olret – Ku tatap wajahku lekat lewat kaca. Sungguh aneh, rasanya seperti bukan seperti diriku sendiri. Gadis yang suka menggulung rambutnya ke atas, memakai kaos ketat dan celana hotpant. Bibirku mengulum dan tersenyum, sedikit malu dan kikuk. Namun, entah bagaimana ada semburat kebanggaan dalam hatiku.
"Rei, jadi beli makan siang bareng gak?" teriak Salsa, langsung membuka pintu kamar kosnya, tanpa permisi apalagi assalamualaikum. Membuatku otomatis terlonjak kaget.
Dengan tergesa gesa, segera aku melepaskan gamis dan jilbab yang baru saja aku rangkai di tubuh dan kepalaku.
"Cie cantiknya Reinaku sayang... Eh, ngapain di lepas lagi," ucap gadis berjilbab ungu itu mendekat.
Aku hanya nyengir menatapnya, karena melihat gamis dan hijabnya aku pakai. Apalagi sekarang, terlihat berantakan karena buru-buru aku lepaskan.
Dengan telaten, Salsa membantuku merapikan kembali jilbab yang ada di kepalaku. Bahkan hampir saja, mengajak berselfie ria, tapi untungnya segera aku tolak.
"Emang aku pantas ya, pakai pakaian seperti ini," ucapku tak yakin pada diriku sendiri. Melihat gamis bewarna hijau botol milik Salsa.
Salsa menyerngit, kerutan nampak jelas di dahinya, menatapku bingung.
"Ya, pantaslah, cantik banget malah. Lebih bagus jika kamu bisa istiqomah, Rei," Ucap Salsa sumringah. Dua jempolnya terangkat ke atas.
"Lagipula, itu memang kewajiban kita sebagai seorang muslimah untuk menutup aurat, kan?"
Tiba tiba tubuhku lemas, mataku sedikit berembun. Kata kata Salsa seperti menampar wajahku.
"Lho, kok nangis kenapa?" tanya Salsa mendekat ke tempat dudukku. Merangkul pundakku.
Aku masih sedikit terisak, memikirkan kebodohanku setahun yang lalu.
"Rei, ini Mak belikan gamis sama hijab buat kamu Rei, nanti dipakai ya?"
Mak masuk ke dalam kamar dengan menenteng sebuah gamis dan jilbab besar di tangannya.
"Haduh, Mak. Ngapain sih, suruh Rei pake gamis begitu, panas ah. Gerah," jawabku manyun.
Emak hanya tersenyum mendengarkan penolakanku.
"Ya, nanti kalau sudah terbiasa, gak akan gerah atau panas kok sayang. Yang penting kan istiqomah dulu," nasehat Mak sembari mengelus rambut hitam sebahuku.