6 Hal Yang Bisa Dijadikan Vaksin Untuk Anak, Agar Terhindar Dari Penyimpangan Seksual
- freepik.com
Olret – Belum lama ramai di media sosial beberapa orang tua membagikan info bahwa adanya kartun anak-anak yang berbau penyimpangan seksual. Hal ini tentu saja menjadi kekhawatiran bagi para orang tua, apalagi sekarang ini LGBTQ sudah semakin terang-terangan menunjukkan eksistensinya, Naudzubillahi min dzalik.
Menurut dr. Zhara Vida, seorang dokter serta pegiat parenting dan pernikahan, ada beberapa cara untuk orang tua untuk menanamkan pendidikan seksual kepada anak-anaknya agar berperan sebagaimana gender-nya. Berikut 6 vaksin untuk mencegah anak-anak dari penyimpangan seksualitas.
1. Ajaran agama, tauhid dan doa
Mendidik anak berdasarkan syariat islam
- freepik.com
Apa pun itu pertama dan utama, orang tua harus mengajarkan tauhid ke anak. Menanamkan tauhid dan akidah yang kuat, menjelaskan tentang batasan aurat yang benar, pergaulan yang benar, ajarkan dan perdengarkan anak dengan Al-Qur'an dibandingkan gadget. Masya Allah, islam sempurna mengajarkannya. Paling penting bentengi anak dengan doa, tak ada penjagaan terbaik selain dari Allah SWT.
2. Jaga fitrah seksualitasnya
Mendidik anak laki-laki
- freepik.com
Menjaga seksualitas anak dapat dibagi sesuai usianya. Berikut 3 pembagian fitrah seksualitas dan hal yang luput dari ajaran orang tua;
Usia 0-6 tahun dekatkan dengan ayah dan ibu
- Kedua orang tua harus hadir dalam hidup anak
- Usia 0-2 tahun anak didekatkan kepada ibunya karena masih menyusui
- Usia 3 tahun identitas harus jelas dan anak harus tau identitas gender-nya
- Bagaimana bersikap, berbicara, merasa sesuai dengan seksualitasya. Dimulai dari hal yang paling sederhana, dari nama, pakaian, toileting, tidak mandi bersama kurang lebih maksimal di usia 3 tahun
Usia 7-10 tahun dekat sesama gender
- Anak didekatkan sesuai gender-nya
- Anak laki-laki didekatkan ke ayah
- Anak perempuan didekatkan ke ibu
- Kamar sudah pisah dengan orang tua maupun dengan kakak/adiknya yang berbeda gender
Makanya kenapa di sini peran ayah sangat penting. Tidak ada ayah yang sibuk, yang ada hanyalah tidak mau menyempatkan. Anak harus tahu peran maskulinitas dan feminitas ayah dan ibu.
Usia 10-14 tahun dekat dengan lawan gender
- Anak didekatkan berlawanan gender-nya agar menjadi rujukan pertama tentang lawan jenisnya
- Anak laki-laki didekatkan dengan ibunya
- Anak perempuan didekatkan dengan ayahnya