Dulu Aku Mencintaimu Dengan Tulus Namun Kini Kulupakan Engkau Dengan Bismillah
- pixabay.com/id/users/ptksgc
Bicara tentang kita, aku percaya tentang rencana Tuhan yang luar biasa yang tak pernah bisa diprediksi oleh kepala. Bicara tentangmu, ada ucapan syukur untuk setiap adamu yang selalu menitipkan bahagia dan ‘nyawa’ baru untuk hati.
Bicara tentangku, ada sesuatu yang belum pernah kuungkapkan sebelumnya. Bahwa aku menyadari rasa itu, yang pelan-pelan merasuk, yang pelan-pelan cukup mengusik hatiku, yang diam-diam kusimpan. Bahwa benar, aku mencintaimu.
Bahwa benar, namamu masuk dalam doa-doa yang kupanjatkan kepada Tuhan. Salahkah jika hari ini aku merindukanmu lebih dari hari kemarin? Aku hanya tidak ingin terburu-buru, aku hanya tidak ingin mengatur segalanya sesuai rencanaku, karena bukankah Tuhan lebih tahu?
Aku percaya jika kita ditakdirkan untuk bersama, pasti kamu dan aku tidak akan kemana-mana. Aku percaya bahwa Tuhan lebih ahli menyatukan dua hati.
Aku tidak ingin khawatir, aku tidak ingin takut dan resah, karena aku percaya segalanya akan baik-baik saja. Jika aku bisa, kamu pun juga harus ya? Aku percaya, jika belum diberikan Tuhan berarti kita belum siap menerimanya. Jadi aku berdoa, agar kita sama-sama dipersiapkan untuk saling memiliki dan saling mencintai.
Aku merindukanmu, pria kesayanganku. Di balik malam yang begitu ramai, semoga Tuhan mendengar doaku agar kita memiliki doa yang serupa. Semoga disana, kamupun juga sedang menyelipkan namaku dalam doamu. Semoga disana, kamu juga sedang terusik dengan rindu.
Dari perempuan yang selalu mendoakanmu