Jangan Sampai Tertipu! Ini Cara Membedakan Oli Asli dan Palsu

Cara Mengatasi Shockbreaker Depan Yang Keras Pada Motor
Sumber :
  • u-report

Olret – Buat kamu yang sayang banget sama kendaraan baik motor maupun mobil, memastikan mesin tetap awet adalah prioritas utama. Salah satu kunci utama dari keawetan mesin adalah menggunakan oli yang tepat dan berkualitas. Tapi hati-hati, belakangan ini marak beredar oli palsu di pasaran. Sekilas mirip banget sama oli asli, tapi efeknya bisa bikin mesin kamu rusak pelan-pelan.

Nah, biar kamu nggak jadi korban oli abal-abal, yuk simak cara membedakan oli asli dan palsu berikut ini!

Kenapa Oli Palsu Bahaya?

Oli palsu biasanya dibuat dari oli bekas yang disaring ulang, atau bahkan dicampur bahan kimia murah yang nggak memenuhi standar pelumas mesin. Efeknya:

  • Pelumasan tidak maksimal,
  • Suhu mesin cepat panas,
  • Timbul kerak di dalam mesin,
  • Performa menurun drastis,
  • Dan dalam jangka panjang, mesin bisa rusak total!

Menurut hasil pengujian dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), oli palsu memiliki viskositas (kekentalan) dan kandungan aditif yang sangat tidak stabil. Artinya, fungsi pelindung mesin hampir nihil.

 

Ciri-Ciri Oli Palsu

1. Kemasan Tampak Mencurigakan

Perhatikan botol oli dengan seksama. Oli palsu sering punya:

  • Cetakan botol tidak rapi, terlihat buram atau kasar.
  • Label tempelan mudah terkelupas atau warnanya pudar.
  • Segel atau tutup botol bisa dibuka-tutup kembali dengan mudah.

Sementara oli asli biasanya memiliki kemasan presisi, hologram, QR code, atau stiker segel permanen yang susah ditiru.

2. Harga Terlalu Murah

Ingat pepatah: “Ada harga, ada rupa.” Kalau kamu ditawari oli merek ternama dengan harga yang jauh di bawah pasaran, patut curiga. Oli asli punya standar harga tertentu dari pabrik. Selisih sedikit boleh, tapi kalau bedanya jauh, contoh: Rp150.000 jadi Rp80.000, naka lebih baik jangan ambil risiko.

3. Aroma dan Warna yang Aneh

Oli asli biasanya memiliki:

  • Warna bening atau keemasan, tergantung merek dan spesifikasi.
  • Aroma khas aditif pelumas, tidak menyengat atau bau gosong.

Sementara oli palsu bisa berwarna keruh, kehitaman, atau bahkan bau seperti minyak jelantah. Jika kamu sempat membuka tutup oli dan mencium bau menyengat yang aneh, sebaiknya jangan digunakan.

4. Tidak Ada Barcode atau Nomor Produksi

Produsen oli resmi biasanya menyertakan kode produksi, tanggal pembuatan, dan barcode untuk keaslian produk. Bahkan beberapa merek besar sudah punya fitur verifikasi via QR Code yang bisa di-scan lewat aplikasi resmi mereka.

 

Cara Cek Oli Asli Secara Digital

Beberapa merek oli ternama kini memberikan opsi pengecekan keaslian lewat:

  • Aplikasi resmi, misalnya Pertamina Lubricants, Shell, atau Federal Oil.
  • Kode unik di tutup botol atau label, yang bisa kamu masukkan ke situs web resmi mereka.
  • QR code yang bisa discan dan langsung terhubung ke database mereka.

Tips: Selalu beli oli di toko resmi, bengkel rekanan, atau e-commerce yang punya label "Official Store". Hindari beli di tempat yang tidak jelas asal-usulnya meski harganya menggoda.

 

Oli itu ibarat "darah" buat mesin kendaraan. Salah pilih oli apalagi oli palsu yang bisa bikin mesin cepat aus, boros bahan bakar, bahkan jebol. Dengan memperhatikan kemasan, harga, warna, dan fitur keamanan digital, kamu bisa terhindar dari produk palsu yang merugikan.

Ingat, jangan tergoda harga murah yang nggak masuk akal. Lebih baik bayar sedikit lebih mahal, tapi mesin kamu tetap sehat dan awet bertahun-tahun.