Di Mana VAR Ketika Wasit Secara Tidak Adil Membatalkan Gol Tim Nasional Wanita Vietnam?
- thethao247.vn
Olret – Sayang sekali tidak ada VAR ketika hakim garis melakukan kesalahan serius dalam gol tim putri Vietnam melawan Filipina.
Bayang-bayang "permainan tidak adil" sekali lagi menghantui SEA Games ketika tim putri Vietnam mengalami kemunduran besar dalam pertandingan perebutan medali emas. Pada menit ke-30, tepat ketika sundulan Bich Thuy ke gawang tampaknya memberi kita keunggulan, hakim garis dari Laos meniup peluit tanda offside.
Ini adalah kesalahan yang mengejutkan, karena rekaman gerakan lambat menunjukkan gelandang Vietnam itu benar-benar sah dan berada pada jarak yang cukup jauh di belakang pertahanan lawan, yang mengakibatkan "pencurian" kemenangan yang pahit bagi tim asuhan Pelatih Mai Duc Chung.
Banyak orang berseru bahwa jika teknologi VAR tersedia, gol Bich Thuy pasti sah, dan medali emas sepak bola wanita di SEA Games ke-33 akan diraih oleh tim nasional wanita Vietnam. Namun, banyak pertanyaan juga muncul tentang mengapa VAR tidak digunakan di SEA Games ke-33, mengingat penggunaannya yang luas baik secara global maupun di turnamen Asia Tenggara.
Alasan absennya VAR di SEA Games ke-33 terletak pada aspek hukum: turnamen ini beroperasi di bawah manajemen SEAGF (Federasi SEA Games) dan bukan FIFA atau AFC, sehingga VAR hanya dianjurkan, bukan diwajibkan. Pemasangan sistem ini mengharuskan negara tuan rumah menanggung semua biaya sendiri tanpa subsidi apa pun dari Federasi Sepak Bola Dunia.
Tekanan anggaran seringkali menyebabkan penyelenggara menghilangkan VAR dalam turnamen usia muda, tanpa disadari menciptakan celah bagi kesalahan wasit yang dapat mengubah jalannya pertandingan.
Jika Thailand ingin menerapkan VAR, mereka juga harus menginvestasikan upaya yang jauh lebih besar dalam hal wasit dan personel pengoperasian VAR, di samping aspek keuangan.
Meskipun Liga Thailand telah menggunakan VAR secara profesional selama beberapa tahun terakhir, VAR masih belum dapat diikutsertakan dalam SEA Games karena beberapa alasan. Jumlah wasit bersertifikat FIFA yang mampu mengoperasikan VAR di Asia Tenggara cukup kecil, sehingga hal ini semakin mempersulit penerapannya.