Lamine Yamal Kecewa

Lamine Yamal
Sumber :

Olret – Kemenangan atas Atletico tak banyak meredakan rasa frustrasi para penggemar karena Lamine Yamal terus menimbulkan kekhawatiran karena ia gagal memberikan dampak di pertandingan-pertandingan penting.

Kemenangan 3-1 Barcelona atas Atletico Madrid di Camp Nou seharusnya membawa kegembiraan bagi para penggemar, tetapi suasana hati setelah pertandingan terpusat pada satu nama: Lamine Yamal.

Di usia 18 tahun, pemain sayap Barca yang menjanjikan ini memiliki ekspektasi tinggi, tetapi sekali lagi ia gagal memenuhi ekspektasi tersebut dalam pertandingan yang sangat dinantikan.

Pertandingan tersebut berlangsung di pekan ke-15 La Liga, di mana Barcelona asuhan Hansi Flick memasuki pertandingan sebagai pemuncak klasemen. Gol-gol dari Raphinha, Dani Olmo, dan Ferran Torres membantu Blaugrana meraih tiga poin penuh melawan tim peringkat teratas asuhan Diego Simeone. Namun, semua perhatian tertuju pada penampilan Yamal yang kurang memuaskan setelah peluit akhir dibunyikan.

Dalam 88 menit bermain, Yamal melepaskan tiga tembakan tetapi tidak berkontribusi secara langsung. Hal ini melanjutkan rentetan kegagalannya mencetak gol atau assist di pertandingan-pertandingan besar musim ini.

Media sosial langsung heboh, mencerminkan rasa frustrasi yang semakin besar dari para penggemar. Banyak akun mengatakan ia "stagnan", "bermain seolah-olah tidak berada di lapangan", dan salah satu akun bahkan menulis dengan nada sarkastis:

"Lamine Yamal di pertandingan-pertandingan besar musim ini: PSG 0 G/A, Real Madrid 0 G/A, Chelsea 0 G/A, Atletico 0 G/A."

Penggemar lain dengan blak-blakan menulis: "Lamine Yamal sangat bagus, sebuah fenomena. Tapi dia bahkan tidak berada di bawah bayang-bayang Messi; dia memiliki banyak kekurangan, dan saya merasa dia sedang stagnan."

Namun, tidak semua orang sepenuhnya pesimis. Beberapa orang berpendapat bahwa pertandingan melawan Atletico bisa dilihat sebagai langkah kecil ke depan, dengan Yamal masih mampu menghasilkan beberapa momen berkualitas meskipun belum dalam kondisi terbaiknya. Tekanan, ekspektasi yang tinggi, dan masalah kebugarannya belakangan ini membuat penampilannya menjadi bahan pembicaraan setiap minggu.

Jurnalis Athlon Sports, Manuel Meza Cienfuegos, mengatakan situasi tersebut mencerminkan tekanan luar biasa yang dihadapi seorang pemain berusia 18 tahun. Yamal masih merupakan talenta top yang diandalkan Barcelona untuk masa depan, tetapi untuk menjadi bintang yang memimpin tim dalam pertandingan besar, ia masih menghadapi banyak rintangan yang harus diatasi.