Amorim: MU Tidak Tahu Cara Bermain Melawan Lawan yang Hanya Punya 10 Pemain
- Everton
Olret – Dalam wawancara setelah pertandingan melawan Everton di pekan ke-12 Liga Primer 2025/26, pelatih kepala Man United, Amorim, mengakui bahwa ia merasa "takut" kembali merasakan kegagalan seperti musim lalu.
Malam suram kembali menyelimuti Old Trafford. Manchester United, yang sedang menikmati enam pertandingan tak terkalahkan dan memiliki sedikit harapan untuk bangkit kembali, tiba-tiba diguyur air dingin oleh kekalahan 0-1 dari Everton di pekan ke-12 Liga Primer 2025/26, yang secara resmi mengakhiri lima pertandingan tak terkalahkan mereka.
Tak mengherankan, Ruben Amorim tampak cemas dalam konferensi pers. Pria berusia 40 tahun itu berkata setelah pertandingan:
“Saya takut membayangkan kami akan kembali ke suasana musim lalu. Penonton Old Trafford mengharapkan kami membuat langkah besar ke depan, tetapi kami belum siap. Selama lima minggu terakhir, semua orang memuji kemajuan tim, tetapi saya selalu mengatakan kami masih jauh dari sempurna. Hari ini bukan kesalahan satu orang, melainkan tim.”
Everton
- Everton
Ia juga menambahkan: "MU tidak tahu cara bermain melawan lawan yang hanya bermain dengan 10 pemain. Lupakan hasil pertandingan ini, cara bermain kami sekarang adalah langkah mundur."
Pernyataan itu dengan jelas menunjukkan apa yang dirasakan para penggemar: tim Amorim jauh dari kata konsisten. Musim lalu mereka finis di peringkat ke-15, dan citra itu kembali terbayang setelah penampilan buruk ini.
Kekalahan ini tak hanya membuat Man United menghadapi pertanyaan besar tentang karakter dan gaya bermain mereka, tetapi juga menandai tonggak sejarah yang tak terduga: mereka menjadi tim pertama dalam sejarah Liga Primer yang dikalahkan di kandang sendiri oleh lawan yang hanya bermain dengan 10 pemain.
Rekor tak tergoyahkan yang telah bertahan selama 33 tahun pun dipatahkan dengan cara yang paling pahit.
Puncak pertandingan tak diragukan lagi adalah kartu merah aneh yang diterima Idrissa Gana Gueye. Setelah kehilangan bola di kotak penalti dan membiarkan Bruno Fernandes melepaskan tembakan yang melambung di atas mistar gawang, Gueye menoleh ke arah rekan setimnya, Michael Keane.
Keduanya bertukar kata, dan Gueye kemudian menampar wajah rekan setimnya, Michael Keane, sebuah tindakan yang secara hukum layak mendapatkan kartu merah. Jordan Pickford bahkan harus "mengawal" rekan setimnya yang marah itu langsung ke terowongan.