Kontroversi Kartu Merah Cristiano Ronaldo
- thethao247.vn
Olret – Kartu merah internasional pertama Cristiano Ronaldo dan tepuk tangan sarkastisnya menimbulkan kehebohan setelah kekalahan Portugal dari Irlandia.
Cristiano Ronaldo mengalami malam yang mengerikan di Stadion Aviva setelah diusir keluar lapangan di babak kedua pertandingan kualifikasi Piala Dunia Portugal melawan Irlandia.
Tuan rumah unggul 2-0 berkat dua gol Troy Parrott, tetapi tekanan terhadap Portugal meningkat ketika Ronaldo diusir keluar lapangan di tengah tim yang sedang berjuang. Itu adalah kartu merah internasional pertama Ronaldo dalam 225 pertandingan, membuat perjalanan ke Dublin menjadi tak terlupakan dengan cara terburuk.
Insiden itu terjadi pada menit ke-62, ketika Ronaldo menyikut punggung Dara O’Shea dalam sebuah perselisihan sengit. Wasit Glenn Nyberg awalnya memberikan kartu kuning, tetapi VAR segera turun tangan dan memintanya untuk meninjau ulang layar.
Keputusan tersebut ditingkatkan menjadi kartu merah langsung, disambut sorak sorai antusias dari tribun penonton Irlandia. Di tengah ejekan, Ronaldo pergi dengan marah dan merespons dengan bertepuk tangan sarkastis ke arah penonton.
Beberapa saat kemudian, suasana semakin kacau. Saat meninggalkan lapangan, Cristiano Ronaldo mengacungkan jempol mengejek kepada seorang penggemar Irlandia yang mengejeknya.
Ia kemudian langsung menuju terowongan sementara Joao Felix dan Bernardo Silva terpaksa meninggalkan lapangan untuk memberi jalan bagi Rafa Leao dan Francisco Trincao.
Di usia 40 tahun, Ronaldo masih menjadi sorotan, tetapi kali ini dalam arti negatif. Insiden sikutan tersebut membuatnya menghadapi hukuman berat. "Secara teknis, Ronaldo akan diskors selama dua pertandingan," hukuman yang kabarnya berlaku untuk pertandingan Portugal melawan Armenia dan pertandingan pembuka Piala Dunia jika timnya lolos.
Hebatnya, Ronaldo mengakui bahwa ia tahu ia akan dicemooh di Dublin. Sebelum pertandingan, ia dengan terus terang berkata:
"Stadion akan mencemooh saya, saya sudah terbiasa. Saya bahkan berharap mereka melakukannya, karena itu dapat membantu rekan satu tim saya."
Apa yang terjadi selanjutnya menunjukkan bahwa ia tidak salah menilai atmosfer permusuhan yang dirasakan para penggemar tuan rumah terhadapnya, tetapi reaksinya, mulai dari pelanggaran hingga gestur sarkastis pasca-kalimat, membuat kontroversi itu semakin meledak.