Garnacho Mencapai Prestasi yang Belum Pernah Terjadi Sebelumnya Dalam Sejarah Sepak Bola Inggris

Garnacho
Sumber :
  • techz.vn

OlretAlejandro Garnacho telah menorehkan sejarah baru bagi klub-klub Inggris di Liga Champions dengan golnya melawan Qarabag. Pemain sayap Argentina ini masuk saat Chelsea tertinggal 1-2 dan hanya beberapa menit kemudian, ia mencetak gol penyeimbang krusial, membantu The Blues mempertahankan satu poin penting di Azerbaijan.

Gol tersebut tidak hanya menyelamatkan Chelsea dari kekalahan tetapi juga memiliki makna historis bagi Garnacho secara pribadi. Menurut Squawka, mantan bintang Manchester United ini menjadi pemain pertama yang mencetak gol di Liga Champions untuk dua klub Inggris yang berbeda pada usia 21 tahun, sebuah tonggak sejarah yang tak terlupakan dalam kariernya yang masih sangat muda.

Alejandro Garnacho

Photo :
  • AFP

Garnacho tumbuh besar di akademi Manchester United, di mana ia tampil 144 kali dan mencetak 26 gol, termasuk satu gol melawan Galatasaray di Liga Champions 2023. Setelah pindah ke Chelsea musim panas lalu, bintang kelahiran 2004 ini terus bersinar di turnamen paling bergengsi di Eropa tersebut.

Meski meninggalkan jejak, Chelsea gagal menunjukkan performa yang meyakinkan. Qarabag bermain dengan usaha keras dan nyaris meninggalkan pelatih Enzo Maresca beserta timnya dengan tangan kosong.

Hasil undian masih membuka peluang lolos ke babak penyisihan grup, tetapi jelas bahwa tim London tersebut perlu banyak meningkatkan performa jika ingin meraih tiket ke babak selanjutnya tanpa harus melalui babak play-off.

Pelatih Enzo Maresca melakukan hingga 7 perubahan dari skuad yang mengalahkan Tottenham 1-0 di Liga Primer akhir pekan lalu. Ahli strategi asal Italia itu memutuskan untuk mengistirahatkan sejumlah pemain pilar seperti Moises Caicedo, Enzo Fernandez, Pedro Neto, dan Garnacho sendiri untuk perjalanan ke Azerbaijan. Namun, absennya bintang-bintang kunci membuat Chelsea kesulitan menghadapi Qarabag yang tangguh.

Berbicara setelah pertandingan, Maresca mengakui: “Ketika kami mengubah formasi, tujuan kami selalu menemukan solusi terbaik untuk setiap pertandingan. Hari ini kami memulai dengan baik, mencetak gol lebih dulu, tetapi kemudian membiarkan lawan membalikkan keadaan. Dua gol yang kami kebobolan berasal dari situasi yang sebenarnya bisa kami hindari, dan dalam hal penyelesaian akhir, kami perlu lebih tajam.”