Putusan Atas Kasus 7 Pemain Naturalisasi Malaysia Mungkin Terlambat
- vnexpress.net
Olret – Media Malaysia melaporkan bahwa Komite Banding FIFA (FAC) meminta klarifikasi lebih lanjut terkait beberapa dokumen terkait kasus 7 pemain yang telah dinaturalisasi sebagai warga negara Malaysia.
Dalam konferensi pers pada 17 Oktober, Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengatakan bahwa FAC diperkirakan akan mengumumkan hasil banding pada 30 atau 31 Oktober.
Menurut surat kabar Malaysia, Scoop, keputusan tersebut diperkirakan akan diambil pukul 19.00 hari ini, waktu Kuala Lumpur (18.00 waktu Hanoi). Namun, kemungkinan akan ditunda hingga pukul 23.00 atau bahkan besok. "Komite Banding FIFA membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengevaluasi kembali bukti dan mempertimbangkan kemungkinan penyesuaian hukuman," demikian artikel tersebut.
Surat kabar tersebut mengatakan bahwa FAC telah meminta klarifikasi lebih lanjut mengenai beberapa dokumen yang diajukan FAM dalam bandingnya terkait asal usul pemain tersebut.
Komite tersebut mengambil pendekatan yang hati-hati mengingat skala dan dampak kasus ini. Putusan akhir bisa saja menguntungkan kedua belah pihak, tetapi kemungkinan pembebasannya kecil.
“Seorang pejabat yang dekat dengan FAC mengatakan FIFA ingin memastikan tidak ada pengawasan dalam proses administratif yang akan membahayakan integritas putusan,” kata Scoop.
“Mereka tidak terburu-buru. FIFA memahami sensitivitas kasus ini, tidak hanya bagi Malaysia tetapi juga dalam menangani kasus-kasus naturalisasi dan kelayakan di masa mendatang.”
Hari ini juga, media Argentina mengungkap detail akta kelahiran kakek gelandang Facundo Garces, salah satu dari tujuh pemain naturalisasi Malaysia yang didenda. Surat kabar lokal Capital de Noticias dilaporkan memperoleh akta tersebut dari Arsip Nasional Argentina, dan akta tersebut menunjukkan bahwa kakek Garces lahir di Argentina, bukan di Malaysia.
Keakuratan informasi ini belum diverifikasi, tetapi telah tersebar luas di media sosial.
"Banding Malaysia mungkin akan menghadapi kesulitan karena informasi dari Argentina," demikian judul berita surat kabar Malaysia, The Star.
Setelah hasil banding, FAM memiliki waktu 10 hari untuk mengajukan permohonan kepada FAC guna mendapatkan laporan banding terperinci, terhitung sejak tanggal keputusan Komite.
Mereka kemudian memiliki waktu 21 hari untuk mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS). Waktu pemrosesan rata-rata untuk kasus CAS pada periode 2019-2024 adalah sekitar 5,7 bulan.
Malaysia masih diperbolehkan memainkan pertandingan berikutnya di babak kualifikasi terakhir Piala Asia 2027 - di mana mereka saat ini memimpin dengan 12 poin setelah empat pertandingan. Namun, menurut aturan, mereka bisa saja dihukum berat dengan kekalahan 0-3 karena menggunakan pemain yang tidak memenuhi syarat melawan Nepal dan Vietnam.
Keputusan akhir akan dibuat oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), penyelenggara Piala Asia, setelah FAM menyelesaikan semua tahapan proses hukum. Namun, Sekretaris Jenderal AFC, Windsor John Paul, mengatakan proses tersebut tidak akan memakan waktu lebih lama dari 31 Maret 2026, saat babak kualifikasi terakhir berakhir, sehingga federasi dapat menentukan para finalis.
Hukuman FIFA ini semakin memperburuk krisis sepak bola Malaysia. Selain denda, ketujuh pemain naturalisasi tersebut juga dilarang mengikuti semua kompetisi selama satu tahun, terhitung sejak keputusan dikeluarkan pada 26 September.
Menurut FDC, terdapat perbedaan serius antara akta kelahiran yang diajukan FAM dan akta kelahiran asli yang diperoleh FIFA, yang menunjukkan bahwa tempat lahir sebenarnya para pemain ini berada di luar Malaysia.
Sebelum hukuman dijatuhkan pada 26 September, Komite Disiplin FIFA (FDC) memberi FAM waktu satu bulan, dari 22 Agustus hingga 22 September, untuk memberikan penjelasan, tetapi tidak berhasil. Pada 14 Oktober, FAM mengajukan banding resmi kepada Komite Banding FIFA (FAC).