Mengapa Arsenal Terobsesi Dengan Pemain Berkaki Kidal?

Arsenal
Sumber :
  • vnexpress.net

OlretMikel Arteta telah memberikan penekanan khusus pada penempatan pemain berkaki kidal di lini pertahanan, sementara talenta muda penyerang Arsenal juga memiliki sifat ini.

Pablo Mari hampir tidak menjadi pemain kunci selama dua tahun di Emirates. Bek tengah asal Spanyol ini hanya tampil 22 kali antara tahun 2020 dan 2022, dan selama periode tersebut ia gagal memberikan dampak signifikan bagi Arsenal.

Namun, pemain yang saat ini bermain untuk Fiorentina ini menandai tonggak penting dalam pembangunan kembali Arsenal di bawah Arteta. Pertama, ia adalah rekrutan pertama pelatih Basque tersebut. Kedua, kedatangannya menandai dimulainya arah baru bagi skuad Arsenal.

Pada bursa transfer awal 2020, Mari tidak direkrut Arsenal karena statistik pertahanannya yang luar biasa atau fisiknya yang impresif. Arteta mendatangkan Mari karena ia kidal. Pada Desember 2019, pelatih berusia 43 tahun itu mengambil alih skuad yang tidak seimbang dari Unai Emery, dan sejak menjabat, ia menginginkan bek tengah kidal di jantung pertahanan.

Keinginan untuk memiliki bek kidal perlahan menjadi obsesi Arteta. Tak puas hanya dengan Mari, ia terus merekrut bek tengah kidal lainnya, Gabriel Magalhaes, pada bursa transfer musim panas 2020.

Arsenal

Photo :
  • thethao247.vn

Sejak itu, ia telah mendatangkan tiga bek tengah kidal lagi: Jakub Kiwior (2023), Riccardo Calafiori (2024), dan Piero Hincapie (2025). Jarang ada pelatih yang punya hobi "mengumpulkan" banyak bek kidal seperti Arteta.

Tak hanya di lini pertahanan, rencana Arsenal untuk merekrut pemain kidal juga telah diperluas ke posisi lain. Dari 30 pemain non-kiper yang didatangkan Arsenal di bawah Arteta, 13 di antaranya kidal, atau sekitar 43%. Rasio ini terbilang tidak biasa, karena menurut statistik dari surat kabar Inggris Telegraph, hanya 27% pemain di lima liga top Eropa yang kidal.

Bagi Arsenal, ini adalah strategi rekrutmen yang disengaja, dan saat ini mereka memiliki pemain kidal terbanyak di lima liga top Eropa. Arteta bahkan bisa menggelar pertandingan di markas latihannya di London Colney dengan 10 pemain kidal melawan 10 pemain berkaki kanan.

Jika kita hanya melihat susunan pemain inti The Gunners saat ini, 44% pemainnya kidal, sementara angka rata-rata untuk 19 klub Liga Primer lainnya adalah 27%. Di seluruh liga, hanya pemain baru Sunderland yang mendekati karakteristik unik Arsenal ini, dengan 42% pemainnya kidal.

Pemain kidal memiliki keunggulan tersendiri dalam hal sudut umpan, dan memiliki lebih banyak sudut umpan memberikan kedalaman taktis bagi Arsenal. Misalnya, bek tengah kidal yang bermain di sisi kiri tengah sering kali mampu melakukan umpan yang menjangkau lebih jauh daripada pemain berkaki kanan di posisi yang sama.