Pep Guardiola Ungkap Bek Super Masa Depan untuk Man City

Pep Guardiola
Sumber :
  • google image

Olret – Dalam konferensi pers jelang pertandingan melawan Aston Villa di pekan ke-9 Liga Primer 2025/26, pelatih kepala Manchester City, Pep Guardiola, mengungkapkan sosok pemain yang berpotensi mendominasi sayap kanan Manchester City untuk waktu yang lama.

Saat bergabung dengan Manchester City, Matheus Nunes dikenal sebagai gelandang bertahan yang tangguh, mampu menghindari tekanan, dan memiliki fisik yang prima.

Namun, Guardiola melihat potensi lain dalam diri pemain asal Portugal tersebut. Sejak musim lalu, ia telah menguji Nunes di posisi bek kanan dan dengan cepat meraih hasil positif.

Setelah Kyle Walker meninggalkan Etihad ke Burnley pada bursa transfer musim panas, peran Nunes di sayap kanan menjadi semakin penting. Dan pemain berusia 27 tahun itu telah membuktikan kepercayaan yang diberikan pelatih asal Spanyol tersebut.

Dalam dua pertandingan terakhir, Nunes berkontribusi pada kemenangan 2-0 City atas Everton di Liga Primer dan Villarreal di Liga Champions.

Melihat performa yang stabil tersebut, Guardiola yakin Nunes dapat berkembang dalam jangka panjang di posisi barunya. Dalam konferensi pers sebelum pertandingan melawan Aston Villa di pekan ke-9 Liga Primer 2025/26 (berlangsung pukul 21.00 pada 26 Oktober), ia menegaskan:

"Dia bisa menjadi bek kanan yang luar biasa. Matheus adalah gelandang bertahan dengan fisik yang hebat. Jika dia berkonsentrasi penuh, dia bisa menjadi salah satu bek kanan terbaik."

Menurut Pep, hal terpenting bagi Nunes saat ini adalah pola pikirnya. Perubahan dari posisi bek tengah menjadi bek sayap tidak hanya membutuhkan teknik, tetapi juga mentalitas dan adaptasi taktis. Pria berusia 54 tahun itu menambahkan:

"Ini hanya masalah mengubah pola pikir. Kami sudah banyak membicarakannya, dia hanya perlu merasa mampu melakukannya. Dia punya kualitas untuk bermain di sayap dan dalam dua atau tiga pertandingan terakhir dia fantastis."

Manchester City sedang dalam perjalanan kembali menjadi juara setelah awal yang kurang meyakinkan. Mereka kalah dua kali dari tiga pertandingan pembuka Liga Primer, tetapi tim asuhan Guardiola sejak itu telah mencatatkan sembilan pertandingan tak terkalahkan di semua kompetisi. Performa impresif ini telah membawa mereka naik ke posisi kedua, hanya terpaut tipis di belakang empat besar.