Melihat Kembali Keseluruhan Proses FIFA Menemukan Penipuan Naturalisasi di Sepak Bola Malaysia

Timnas Malaysia
Sumber :
  • thethao247.vn

Olret –  Kasus FIFA yang menjatuhkan sanksi kepada Malaysia atas naturalisasi pemain secara ilegal mencapai klimaks ketika Federasi Sepak Bola Dunia mengumumkan keputusan tersebut dan menjadikan seluruh proses investigasi transparan

Pada akhir September 2025, Komite Disiplin FIFA mengumumkan keputusan yang menggemparkan dunia sepak bola Asia Tenggara, secara resmi menetapkan bahwa Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) dan tujuh pemain asing telah melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA 2025 tentang pemalsuan dan penggunaan dokumen palsu dalam aplikasi naturalisasi.

Keputusan ini, yang diberi kode FDD-24394, tidak hanya mengakhiri penyelidikan yang berlangsung hampir setengah tahun, tetapi juga mengungkap seluruh proses yang dilakukan FIFA secara bertahap dalam mengungkap sistem kecurangan yang canggih.

Berawal dari kecurigaan yang tidak lazim

Timnas Malaysia

Photo :
  • thethao247.vn

Menurut catatan, insiden ini bermula pada Maret 2025, ketika FAM mengajukan serangkaian permohonan kepada FIFA untuk mengonfirmasi kelayakan bermain di tim nasional bagi pemain asing seperti Hector Hevel, Gabriel Arrocha, Facundo Garces, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, dan Jon Irazabal.

Dalam catatan ini, FAM melampirkan akta kelahiran kakek-nenek para pemain, yang konon lahir di Malaysia pada abad yang lalu, sebuah faktor kunci untuk lolos ke tim nasional menurut peraturan FIFA.

Dokumen-dokumen awal disetujui sementara oleh FIFA karena tidak ditemukan adanya penyimpangan. Namun, setelah kemenangan Malaysia 4-0 atas Vietnam di kualifikasi Piala Asia 2027 pada 10 Juni 2025 (di mana dua pemain naturalisasi mencetak gol),

FIFA menerima pengaduan resmi yang menyatakan bahwa proses naturalisasi berlangsung di masa yang "mencurigakan" dan "berpotensi curang".

Investigasi FIFA: Dari Kecurigaan Menjadi Bukti

Nacho Mendez

Photo :
  • thethao247.vn

Segera setelah menerima pengaduan tersebut, Sekretariat Komite Disiplin FIFA meluncurkan investigasi independen, mengumpulkan akta kelahiran asli kakek-nenek para pemain dari Spanyol, Argentina, Brasil, dan Belanda. Hasil investigasi tersebut meyakinkan para pejabat FIFA bahwa dokumen yang diserahkan oleh FAM adalah palsu.

Sementara salinan yang dikirim ke FIFA mencantumkan tempat lahir sebagai Malaka, Penang, Johor, George Town, Kuching (Tempat-tempat di Malaysia), dokumen asli menunjukkan tempat lahir sebenarnya sebagai Eropa atau Amerika Selatan, misalnya, kakek Garcés lahir di Santa Fé, Argentina, sementara nenek Arrocha lahir di Spanyol.

FIFA memutuskan: "Dokumen-dokumen yang diajukan oleh FAM dalam tujuh permohonan naturalisasi semuanya diubah untuk mengubah tempat lahir, dengan tujuan menghindari peraturan kewarganegaraan FIFA."

Yang perlu diperhatikan, laporan Departemen Registrasi Nasional Malaysia (NRD), yang disediakan oleh FAM sendiri, memperburuk situasi. NRD mengakui bahwa mereka tidak pernah menerima akta kelahiran asli, tetapi hanya mengandalkan "salinan atau informasi sekunder" untuk mengeluarkan konfirmasi kewarganegaraan.

FIFA mengatakan hal ini menunjukkan bahwa FAM kurang verifikasi dan prosedurnya longgar, bahkan menunjukkan tanda-tanda secara tidak langsung membantu dan bersekongkol dalam penipuan.

FAM dan para pemain mengajukan protes namun tidak berhasil

Malaysia vs Vietnam

Photo :
  • thethao247.vn

Dalam penjelasan mereka kepada FIFA, FAM menegaskan bahwa mereka "tidak tahu dokumen-dokumen itu palsu" dan "telah mengikuti prosedur yang disetujui oleh otoritas Malaysia".

Federasi tersebut menyatakan bahwa insiden tersebut hanyalah "kesalahan administratif" dan "tidak memberikan keuntungan apa pun", karena semua pemain telah diberikan kewarganegaraan Malaysia secara sah.

Namun, Komite Disiplin FIFA sepenuhnya menolak argumen ini. Menurut FIFA, Pasal 22 Kode Disiplin menerapkan prinsip tanggung jawab absolut, yang berarti penggunaan dokumen palsu, baik disengaja maupun tidak, tetap dianggap sebagai pelanggaran.

FIFA menekankan bahwa penggunaan akta kelahiran palsu secara langsung memengaruhi kelayakan pemain dalam pertandingan, yang berdampak pada hasil dan keadilan turnamen.

Sumber artikel : https://thethao247.vn/492-nhin-lai-toan-bo-qua-trinh-fifa-vach-tran-be-boi-nhap-tich-cua-malaysia-d390195.html