Suporter Indonesia Sebut Satu Hal Saat Malaysia Dapat Putusan Berat dari FIFA

Indonesia
Sumber :
  • thethao247.vn

Olret – Komunitas penggemar sepak bola Indonesia bereaksi keras setelah FIFA mengumumkan hukuman berat bagi Malaysia atas pemalsuan dokumen naturalisasi 7 pemain tim nasional.

Pada dini hari tanggal 7 Oktober, Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) mengumumkan hasil investigasi yang mengejutkan, mengonfirmasi bahwa Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) telah memalsukan dokumen naturalisasi 7 pemain asing.

Daftar tersebut mencakup Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomás Garcés, Rodrigo Julián Holgado, Imanol Javier Machuca, João Vitor Brandão Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Menurut catatan yang diberikan oleh Malaysia, kelompok pemain ini dikatakan memiliki kakek-nenek yang lahir di Malaysia. Namun, melalui verifikasi independen, FIFA mengonfirmasi bahwa semua akta kelahiran asli dengan jelas menunjukkan bahwa mereka lahir di negara lain seperti Argentina, Brasil, Belanda, dan Spanyol.

Insiden ini mencapai klimaksnya setelah pertandingan antara Malaysia dan Vietnam di kualifikasi Piala Asia 2027. FIFA juga mengungkapkan detail proses pengajuan naturalisasi dan waktu lembaga ini menerima pengaduan resmi pada 11 Juni 2025.

Menanggapi informasi di atas, banyak penggemar sepak bola Indonesia yang menyampaikan pendapat mereka di media sosial:

Seorang penggemar bernama Bayinul Mutaqin berkomentar:

"Malaysia ini sungguh lucu, berpikir bahwa Indonesia semudah mereka dalam hal naturalisasi. Untuk benar-benar naturalisasi di Indonesia, seseorang harus memiliki darah Indonesia, hanya lahir di sini saja tidak cukup. Prosesnya sangat rumit, memakan waktu, dan tidak bisa dilakukan secara instan. Bahkan Jairo tidak disetujui karena ia hanya memiliki garis keturunan kakek buyutnya, tetapi orang-orang yang tidak memiliki hubungan darah sama sekali bisa dinaturalisasi secepat membeli pemain."

Sebuah akun bernama Avid mengatakan:

"Dulu saya curiga dan juga berkomentar tentang kemungkinan bahwa Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) memalsukan dokumen para pemain, dan sekarang terbukti benar."

Penggemar lain bersorak:

"Ya ampun, kakek-nenek pun dinyatakan palsu. Malaysia mungkin tidak menyangka FIFA akan begitu naif. Mereka pasti akan memeriksa data pemain dari negara asal, lalu melacak informasi tentang orang tua dan kakek-nenek. Di negara maju, catatan pribadi dijaga kerahasiaannya dan disimpan dengan sangat lengkap, tidak ada yang namanya "dokumen hilang" seperti yang mereka katakan."